KOMPAS.com - Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin ( Agustin-Iswar) resmi dilantik menjadi Wali Kota (Walkot) dan Wakil Wali Kota (Wawalkot) Semarang periode 2025-2030 oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Kamis (20/2/2025).
Setelah dilantik, Agustin-Iswar mengaku siap tancap gas melayani masyarakat dan mewujudkan visi serta misi yang telah dirancang demi menjadikan Kota Semarang semakin hebat.
Sebagai langkah awal, mereka berkomitmen meningkatkan pelayanan masyarakat secara menyeluruh, mulai dari dalam kandungan hingga akhir hayat.
Komitmen tersebut akan diwujudkan melalui Tujuh Misi Utama Pembangunan dalam "Misi Semarang Bersatu, Semarang Semakin Hebat."
Baca juga: Mbak Ita, Wali Kota Semarang Ditahan KPK, Apa Kasus yang Menjeratnya?
Ketujuh misi tersebut meliputi pemerataan pendidikan, kesejahteraan sosial yang toleran, serta pembangunan manusia.
Kemudian, meningkatkan kualitas kesehatan bagi seluruh warga, membangun infrastruktur kota yang saling terhubung, serta pemenuhan kebutuhan dasar seperti papan, sandang, dan pangan.
Selain itu, misi tersebut juga mencakup penguatan perekonomian inklusif melalui kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal serta pengembangan ekonomi kreatif.
Misi lainnya adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik yang bersih dan berkualitas, serta menjaga kualitas lingkungan kota dan pengendalian banjir rob.
Baca juga: Jelang Pelantikan Kepala Daerah, Agustin-Iswar Minta Doa dan Dukungan Warga Kota Semarang
Tak kalah penting, Agustin-Iswar berkomitmen untuk mengoptimalkan sektor pariwisata Kota Semarang, mengingat ibu kota Jawa Tengah ini memiliki potensi wisata yang luar biasa.
“Kami melihat Semarang sebagai kota hub, pusat pertemuan bagi wilayah hinterland. Di sekitarnya terdapat banyak kota dan kabupaten besar dengan industri, pabrik, serta kegiatan ekonomi ,” ujar Agustin dalam siaran pers, Kamis (20/2/2025).
Ia menegaskan bahwa Kota Semarang memiliki potensi besar dalam mengelola sektor pariwisata dan industri pertemuan (MICE).
Agustin menyebut Kota Semarang sebagai Venezia van Java karena memiliki demografi yang beragam.
Baca juga: Mbak Ita Pamit Undur Diri, Sampaikan Terima Kasih dan Maaf kepada Warga Kota Semarang
Dengan topografi yang beragam, Kota Atlas--julukan Kota Semarang--memiliki bukit, lembah, sungai, hingga pantai. Keunikan ini menjadikan setiap sudut kota menawarkan pesona dan keindahan tersendiri.
“Dari Gombel, kita bisa berdiri melihat hamparan Kota Semarang, bisa melihat ujungnya laut. Kita juga punya sungai yang cukup bagus,” kata Agustin.
Ia menegaskan bahwa dengan penataan yang telah dimulai sejak pemerintahan sebelumnya, Kota Semarang telah berkembang pesat. Pemerintahannya kini berkomitmen untuk membawa Kota Lumpia ke tingkat yang lebih maju.
Lebih dari sekadar kemajuan, Agustin ingin memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari perkembangan Kota Semarang secara merata.
"Semarang yang semakin hebat harus tetap berlandaskan keadilan sosial. Setiap warga harus bisa menikmati dan ikut serta. Kemajuan kota ini tidak boleh meninggalkan kelestarian lingkungan dan harus bersifat inklusif, sehingga tidak ada yang tertinggal," ujar lulusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro (Undip) itu.
Baca juga: Hampir Semua Pantai di Kota Semarang Jadi Privat, Agustina-Iswar Tawarkan Wisata Aglomerasi
Visi dan misi yang diusung Agustin-Iswar bertujuan menjadikan Kota Semarang sebagai pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif.
Agustin menjelaskan bahwa visi menjadi pusat ekonomi yang maju berarti menjadikan Semarang sebagai pusat pendidikan, kesehatan, perdagangan, ekonomi kreatif, jasa, logistik, wisata, dan bisnis yang terintegrasi.
Sementara itu, visi berkeadilan sosial mengarah pada pembangunan kota yang adaptif dan kolaboratif, dengan mengedepankan keadilan sosial yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk visi lestari, Agustin-Iswar berkomitmen menata Semarang dengan prinsip keberlanjutan, memastikan lingkungan kota tetap bersih, sehat, dan nyaman.
Upaya tersebut mencakup perlindungan dan perbaikan lingkungan alam, serta pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Baca juga: Ambisi Agustina-Iswar jika Terpilih pada Pilkada Semarang, Mijen Jadi Pusat Pulau Jawa
Dalam visi inklusif, pasangan pemimpin baru ini menekankan pentingnya pembangunan yang ramah lingkungan dan berbasis kebudayaan.
Mereka bertekad melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa pengecualian, agar semua warga merasakan manfaat dari kemajuan Kota Semarang.
Pada kesempatan tersebut, Iswar Aminuddin mengaku tidak menetapkan program kerja 100 hari. pascadilantik.
Ia menegaskan akan langsung bekerja menangani berbagai tantangan yang dihadapi Kota Semarang, terutama masalah banjir.
“Saya kira persoalan banjir tidak hanya hilir saja tapi kami juga memikirkan di daerah hulu. Masyarakat sebanyak 1,6 juta harus kembali lagi menanam pohon dan pembangunan dibatasi,” jelas Iswar.
Baca juga: Dampak Efisiensi Anggaran, Kirab Dugderan 2025 di Kota Semarang Digelar Berbeda?
Selain itu, Agustin-Iswar juga berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program dan layanan yang telah terbukti berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya mempertahankan, mereka juga berencana meningkatkan program-program yang sudah berjalan dengan baik, seperti sekolah gratis, penanganan banjir, layanan kesehatan, dan sektor lainnya.
“Kami akan meneruskan program yang sudah dijalankan Bu Ita dan Mas Hendi (wali kota Semarang sebelumnya),” ujar Iswar.
Salah satu program yang akan tetap dijalankan adalah bantuan dana Rp 25 juta untuk setiap RT di Kota Semarang, meskipun ada tantangan dalam anggaran.
Baca juga: Efisiensi Anggaran Hambat Upaya KPK Pindahkan 11 Mobil Ketum PP Japto Soerjosoemarno
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 mengenai efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
Menanggapi hal tersebut, Iswar menegaskan bahwa efisiensi anggaran yang diharapkan Presiden Prabowo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di lapisan terbawah.
“Kami menyusun visi-misi tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Saya jamin kebijakan efisiensi ini tidak akan berdampak (pada program-program utama),” jelasnya.
Baca juga: Pilkada Kota Semarang, Agustina-Iswar Janji Setiap RT Dapat Rp 25 Juta
Ia juga memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi sektor kesehatan dan pendidikan.
Lebih lanjut, Iswar menekankan bahwa efisiensi tersebut dilakukan untuk memetakan kembali anggaran yang benar-benar prioritas dan memangkas pengeluaran yang kurang mendesak.
“Yang perlu dipikirkan adalah dampaknya (efisiensi). Oleh karena itu, kami akan merinci kembali kebijakan ini dan mencari solusi terbaik,” ujarnya.