KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, jumlah penderita Covid-19 di Semarang masih tinggi meski trennya sudah menurun.
Untuk itu, pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kota Semarang kembali meningkatkan target penurunan mobilitas masyarakat hingga 50 persen sepekan ke depan.
Kebijakan ini diambil setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sebelumnya berhasil mencapai target penurunan mobilitas masyarakat yang diminta pemerintah pusat, yakni sebesar 30 persen.
"Saya mewakili kawan-kawan Forkopimda, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah menaati aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat,” ujarnya
Dia mengatakan itu saat meninjau proses penyekatan perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Rusun ASN di Semarang Bakal Disulap Jadi Tempat Isolasi Covid-19
Walkot yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan, hingga Minggu (11/7/2021), evaluasi pemerintah pusat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan pengurangan mobilitas warga Kota Semarang berjalan dengan baik, yakni mencapai 30 persen.
“Maka target berikutnya dalam sepekan mendatang di Kota Semarang harus diupayakan pengurangan mobilitas mencapai 50 persen,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Hendi, dia bersama Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes), Komando Distrik Militer (Kodim), dan Kejaksaan Negeri (Kejari) akan melakukan berbagai langkah, antara lain memperbanyak titik penyekatan.
"Selain itu, kami juga akan menguatkan pemantauan pagi hingga malam hari termasuk di atas pukul 20.00, serta mengurangi cahaya lampu-lampu penerangan jalan umum agar aktifitas dapat semakin dikurangi," tegasnya.
Baca juga: PPKM Darurat, Ini 18 Ruas Jalan di Kota Semarang yang Ditutup
Di tempat yang sama, Kepala Polrestabes Semarang Irwan Anwar mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan upaya penyekatan, baik di perbatasan maupun pada exit tol yang menuju Kota Semarang.
"Mudah mudahan langkah ini dapat mempercepat target yang diharapkan dalam pemberlakukan PPKM darurat,” ujarnya.
Oleh karena itu, Irwan juga meminta dukungan masyarakat ibu kota Jawa Tengah tersebut untuk meminimalkan kegiatannya sehingga dapat menekan angka Covid-19.
Perlu diketahui, tren Covid-19 di Kota Semarang terpantau menurun selepas adanya PPKM darurat. Data Pemkot Semarang menunjukkan adanya penurunan penderita Covid-19 dsebesar 6,3 persen sejak Sabtu (3/7/2021) hingga Senin (12/7/2021).
Informasi yang terdapat dalam portal siagacorona.semarangkota.go.id juga memperlihatkan adanya grafik penurunan penderita tersebut, dari yang semula terdapat 2.321 penderita Covid-19 pada Jumat (2/7/2021) menjadi 2.175 pada Senin (12/7/2021).
Baca juga: Cerita Ketua DPRD Kabupaten Semarang Cari Oksigen hingga Dini Hari