Cegah Penyebaran Covid-19, Hendrar Prihadi Pantau Kondisi Masyarakat Semarang

Kompas.com - 28/03/2020, 20:28 WIB
I Jalaludin S,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkeliling Kota Semarang untuk memantau kondisi masyarakat dan penanganan penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) atau virus corona.

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini menyebutkan, virus corona telah menimbulkan tiga permasalahan, yaitu kesehatan, perekonomian, dan disinformasi atau hoaks.

"Permasalahan Covid-19 sebenarnya ada tiga, selain terkait medis, juga bagaimana caranya menetralisir berita hoaks, dan bagaimana caranya memberikan dukungan pada sektor ekonomi yang terimbas," kata Hendi dalam pernyataan tertulis, Sabtu (28/3/2020).

Pemerintah Kota Semarang pun segera mencari solusi atas ketiga masalah tersebut.

Baca juga: Pemkot Semarang Beri Sembako Gratis Bagi ODP Covic-19 Selama Karantina

“Mudah-mudahan Covid-19 bisa segera berakhir, perekonomian tidak terpuruk dan segera bangkit, agar masyarakat tidak panik lagi," ujarnya.

Ia pun berharap semua pemangku kepentingan terlibat untuk menghadapi persoalan yang kompleks itu bersama Pemkot Semarang.

Ilustrasi disinfektanShutterstock Ilustrasi disinfektan
Selain memantau kondisi masyarakat, Hendi berkeliling untuk mengawal sterilisasi kota melalui penyemprotan disinfektan.

"Upaya penyemprotan disinfektan saat-saat ini harus menjadi gerakan karena Covid-19 bisa disembuhkan dan dicegah, sehingga penting untuk menjaga diri dan lingkungan tetap bersih," ujarnya.

Sejak dimulai pada Jumat (20/3/2020), Hendi terus hadir memimpin gerakan itu di berbagai tempat di Kota Semarang.

Salah satu kegiatan yang tak luput dari pantauan langsungnya adalah kegiatan sterilisasi di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: Wali Kota Semarang Pantau Pembangunan Kamar IsolasI PDP Covid-19

Tak hanya tim yang dipimpin Hendi, tim penyemprotan lainnya juga bergerak di wilayah Kecamatan Tugu dan Mijen, Kota Semarang.

"Mudah-mudahan dengan izin Allah SWT, virus Corona dapat bisa lenyap dan pergi dari Kota Semarang, juga Indonesia," kata Hendi.

Adapun, optimisme Hendi bukan tanpa alasan mengingat satu pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Telegorejo kondisinya membaik.

Baca juga: Pemkot Semarang Mulai Gelar Rapid Test Corona di RSUD KRMT Wongsonegoro

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam menegaskan, kondisi pasien tersebut sudah membaik dan tidak ada keluhan.

Meski demikian, tim medis tetap akan mencek ulang lewat rapid test untuk memastikan pasien telah sembuh dari Covid-19.

"Satu pasien positif yang ada di Rumah Sakit Telogorejo memang sudah baik kondisinya dan tidak ada keluhan lagi,” ujar dia.

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com