PDAM Kota Semarang Harus Cari Suplai Air Alternatif

Kompas.com - 07/05/2018, 19:58 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, Genuk, milik PDAM Kota Semarang, Senin (7/5/2018)Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melakukan inspeksi mendadak ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, Genuk, milik PDAM Kota Semarang, Senin (7/5/2018)

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, naik pitam karena petugas PDAM Tirta Moedal lamban merespon keluhan konsumen.

Hendrar saat itu bertanya berapa jumlah keluhan yang masuk selama dua minggu terakhir. Bahkan, para petugas mengatakan baru akan merekap laporan warga.

"La kok baru nanti? Ini sudah dua minggu, Bos! Kok baru nanti ?" kata Hendrar saat petugas PDAM Kota Semarang tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Kemarahan Hendrar pecah saat ia melakukan inspeksi mendadak di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudu, Genuk, milik PDAM Kota Semarang, Senin (7/5/2018).

"Yang namanya laporan masyarakat itu harus diperhatikan sama Pak Dirut (Direktur Utama) dan Pak Dirtek (Direktur Teknik). Dicek benar atau enggak laporan-laporan itu," katanya.

(Baca: Pipa PDAM Semarang Pecah, Distribusi Air ke 20.000 Pelanggan Terputus)

Ia pun meminta petugas memeriksa langsung rumah warga yang menyampaikan keluhan.

"Harus didatangi itu warga yang lapor, jangan cuma sekedar jawab akan ditindaklanjuti. Masyarakat nggak butuh itu!" ujarnya dengan intonasi suara yang tetap meninggi.

Hendrar tak berhenti di situ. Ia pun mempertanyakan soal terganggunya aliran air bersih ke rumah warga.

"Ini aliran air sekarang digilir atau mati? Panjenengan (kamu) tidak menjawab pertanyaan saya, ini digilir atau mati?" tanya Hendrar pada salah satu operator mesin distribusi air di IPA Kudu.

"Digilir pak, tapi debit air tidak cukup," jawab operator mesin tersebut.

"Berarti mati?" tanya Hendi lagi. 

Respon cepat

Wali Kota semarang meminta PDAM bergerak cepat untuk mencari pasokan air dari daerah sekitar bila debit air tidak mencukupi.

"Saya minta mulai hari ini upayakan air dari Dombo, Sayung, di Kabupaten Demak untuk bisa masuk ke instalasi Kudu ini," ujarnya.

Kebutuhan air untuk wilayah Timur Kota Semarang mencapai 900 hingga 1.200 liter air per detik.

"Sekarang hanya ada sekitar 600 liter per detik. Usahakan 300 liter air per detik bisa masuk dari Dombo," katanya.

Ia berharap, pejabat dan petugas PDAM Tirta Moedal lebih responsif untuk menyelesaikan persoalan. 

Perbaikan infrastruktur

Saat ini, debit air berkurang karena instalasi Kedung Ombo menuju Kudu tengah diperbaiki pemerintah pusat. 

Perbaikan dilakukan untuk meningkatkan suplai air menjadi 1.800 liter per detik. Proses perbaikan ditargetkan rampung pada 2019.

"Seharusnya kita sudah mengantisipasi ini dari awal. Harus ada alternatif upaya yang dilakukan, seperti mengambil pasokan dari Dombo," katanya.

Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, M. Farchan, mengatakan akan memompa aliran air dari Dombo dengan kapasitas pompa 300 liter per detik.

Selain itu, PDAM tengah mengeruk sedimen yang menghambat pasokan air ke Kudu.

"Pengerukan sedimen di saluran air baku Kudu untuk memperepat air sampai ke intake," ujarnya.

 

Terkini Lainnya
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Trisakti Tourism Award, Wali Kota Agustina: Bukti Potensi Desa Unggul
Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Diskusi Bersama BEM Undip, Agustina Terima Masukan untuk Pembangunan Kota Semarang
Semarang
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Lewat Zero Waste, Walkot Semarang Ajak Masyarakat Pilah dan Olah Sampah
Semarang
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Peringati Hardiknas 2025, Wawalkot Semarang Tekankan Pentingnya Karakter dan Budaya dalam Pendidikan Digital
Semarang
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
RPJMD Semarang 2025–2030, Walkot Agustina Prioritaskan Infrastruktur, Lingkungan, dan Ekonomi Daerah
Semarang
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
SNC 2025 Pukau Ribuan Warga, Walkot Agustina: Ini Motor Penggerak Ekonomi dan Pariwisata
Semarang
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
HUT Kota Semarang, Ada 4.478 Porsi Soto Gratis dan Parade Kostum Unik
Semarang
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Sukseskan Semarang Night Carnival 2025, Pemkot Semarang Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
HUT Ke-478 Kota Semarang, Walkot Agustina Ajak Warga Ambil Peran dalam Pembangunan
Semarang
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
HUT Ke-478 Kota Semarang, Pemkot Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar
Semarang
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Semarang
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke