PURWAKARTA, KOMPAS.com - Aksi simpatik terus ditunjukan oleh berbagai kalangan atas kekerasan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Rakhine State, Myanmar.
Semangat itu ternyata sampai juga di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Purwakarta. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama para pejabat Pemkab Purwakarta terketuk mengumpulkan uang untuk korban tragedi tersebut pada Senin (3/9/2017).
Sejak Pukul 08.00 WIB pagi tadi, Dedi terlihat mengumpulkan seluruh pejabat eselon II sampai IV yang berada di lingkungan Pemkab Purwakarta. Setelah menyampaikan sambutan, Dedi menyediakan sebuah gentong kecil dan menyerukan pengumpulan dana untuk etnis Rohingya.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi, hari ini kita melakukan aksi nyata, bukan sekadar mengecam. Kita kumpulkan dana untuk Rohingya, semoga bisa meringankan beban mereka,” jelas Dedi di hadapan para pejabat Pemkab Purwakarta.
Dedi pun mengimbau seluruh komponen masyarakat agar tidak memperuncing konflik dengan membawanya menjadi sentimen Suku, Ras, Agama, dan Antar Golongan (SARA) di Indonesia.
Pada prinsipnya, imbuh dia, penyelesaian masalah harus berpijak pada nilai kemanusiaan sebagai dasar perdamaian.
“Siapapun yang menghilangkan nyawa orang atau komunitas, tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Perbuatan keji itu bertentangan dengan nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Dari kegiatan pengumpulan dana, ia menargetkan jumlah Rp 200 Juta. Setelah terkumpul, Pemekab Purwakarta, kata dia, akan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia setempat untuk penyaluran bantuan.
“Mudah-mudahan semua menyumbang. Mulai dari pejabat, hingga kepala desa,” tambahnya.
Hadirin hari itu terlihat antusias. Kata Dedi, kegiatan itu adalah cermin Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh khas orang Jawa Barat.
“Alhamdulillah bisa berpartisipasi, semoga bisa bermanfaat,” ujar Asep Supriatna, salah seorang pejabat yang hadir. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA.IRWAN NUGRAHA)