"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."

Kompas.com - 04/09/2017, 16:28 WIB
Jalan baru berbeton dengan lebar 12 meter di wilayah Kecamatan Sukasari memudahkan akses jalan di wilayah yang dulu terisolir di Kabupaten Purwakarta.
Dok Diskominfo Pemkab Purwakarta Jalan baru berbeton dengan lebar 12 meter di wilayah Kecamatan Sukasari memudahkan akses jalan di wilayah yang dulu terisolir di Kabupaten Purwakarta.


PURWAKARTA, KOMPAS.com – Tiga tahun lalu, jalan perbatasan Kabupaten Purwakarta-Cianjur di wilayah Kecamatan Sukasari, Purwakarta, yang kini sudah berbeton dan mulus, masih tertutup. Akses itu dulunya berupa pegunungan. Jangankan mobil, motor saja tidak bisa melewati

Saat ini, jalanan itu punya lebar 12 meter. Bila melakukan perjalanan di sana, sepanjang jalanannya berarti menyusuri Waduk Jatiluhur sampai Waduk Cirata dengan panjang sekitar 67 kilometer.

Pembiayaan pembangunan jalan memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Purwakarta dengan sistem tahun jamak mulai 2014. Pembangunan jalan tersebut sudah rampung pada akhir 2016. Adapun akses jalan tersebut membuka kampung-kampung yang selama ini terisolasi dari wilayah perkotaan ke perbatasan Purwakarta-Cianjur dan Purwakarta-Karawang.

Sayangnya, keadaan jalan yang lebar dan mulus itu tak bisa ditemui di semua kampung. Saat memasuki perbatasan di Kampung Panyingkiran, Desa Cigunungherang, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, kondisi jalan terlihat berbeda.

Jalan berbatu dengan turunan dan tanjakan terjal masih bisa ditemui di kawasan tersebut. Kondisinya jauh berbeda dengan jalanan yang baru rampung pada 2016 itu.

Pada perayaan Idul Adha kemarin, warga setempat yang sedang menyembelih hewan qurban secara kebetulan bertemu dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Mereka mengaku iri dengan mulusnya akses jalan yang dimiliki Kabupaten Purwakarta.

Meskipun kampung mereka berada di kawasan Cianjur, mereka mengaku lebih senang ikut menikmati akses tersebut saat menjalani kegiatan harian. Lagi pula, lokasi mereka lebih dekat dengan Purwakarta.

"Lebih baik kami ke Purwakarta daripada harus ke kota Cianjur. Sudah (jaraknya) dekat, jalannya enak lagi. Kapan daerah kami bisa memiliki jalan seperti itu," ungkap Sueb (56), warga setempat saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di lokasi perbatasan, Jumat (1/9/2017) lalu.
 
Pada dasarnya, wilayah perkampungan perbatasan Kecamatan Cikalong, Kabupaten Cianjur tersebut, berlokasi di pinggiran Waduk Cirata yang terpisahkan oleh sebuah Sungai Sodong antara batas teritorial Purwakarta-Cianjur. Wilayah itu lah yang jadi ujung dari pembangunan jalan berbeton wilayah Sukasari, Purwakarta.

Meski demikian, mereka merasa terbantu dengan pembangunan akses jalan perbatasan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Dengan dibangunnya akses itu, warga sekitar jadi lebih mudah saat ingin bepergian ke wilayah perkotaan.

Bahkan, warga juga mengaku merasa terbantu untuk memasarkan hasil pertanian, dan perikanan. Seperti diketahui, warga sana memang mengandalkan hasil bumi sebagai ladang mata pencaharian.
 
"Kalau belum ada jalan ini, kami butuh waktu lima jam ke wilayah perkotaan. Sekarang, satu jam kurang juga sudah sampai," lanjut Sueb.
 
Perbaikan

Dilanjutkan oleh Dedi, awalnya ia mengaku prihatin dengan kondisi warga di daerah perbatasan yang seperti terisolir. Dulu, warga perbatasan harus memakai perahu untuk menyeberangi Waduk Cirata terlebih dahulu sebelum tiba di jalan yang kondisinya sangat buruk.

Setelah itu, mereka juga butuh waktu berjam-jam untuk bisa ke wilayah perkotaan dengan memakai motor. "Dulu saya baru bisa ke sini  memakai motor trail. Kampung ini terisolir, warga susah mengakses jalan,” ujarnya.

Ia mengatakan kondisinya itu sangat parah. Jalanannya sangat kecil, lalu ditambah ada tanjakan dan turunan terjal berbatu.

“Apalagi kalau hujan, akses jalan ini sangat berbahaya dan tak mudah dilalui kendaraan," lanjutnya.

Akses jalan yang sudah dibangun memang jadi mimpi Dedi untuk menuntaskan masa jabatannya, Keindahan alam di sepanjang jalan akses tersebut, kata Dedi diyakini mampu menyedot para wisatawan dari perkotaan. 

"Ke depannya, banyak orang perkotaan yang akan datang ke tempat ini. Apalagi, nantinya (jalan ini) akan menjadi jalan utama. Ingat, orang dari Karawang dan Cianjur akan mengakses jalan ini karena jaraknya lebih cepat ke wilayah Purwakarta," imbuhnya.
 
Dengan begitu, harapan selanjutnya adalah perbaikan akses jalan sambungan ke Cianjur dan Karawang. Dengan begitu, warga di lokasi terpencil di dua wilayah perbatasan tersebut akan lebih mudah untuk memajukan perekonomiannya

"Kalau jalan ke Karawang dan Cianjur dari dulu sudah ada, dan (sudah) enak. Perbaikan tak perlu membuka akses jalan baru, karena memang sudah ada. Kalau sudah (diperbaiki), roda perekonomian dari hasil bumi di tiga wilayah, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Karawang akan terangkat," tambah dia. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRWAN NUGRAHA)

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke