Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta

Kompas.com - 15/08/2017, 16:55 WIB


PURWAKARTA, KOMPAS.com –
Bupati Dedi Mulyadi mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Purwakarta Senin (14/8/2017) malam. Sebelumnya, ada upacara tradisional yang mengiringi di Gedung Negara Bale Nagri.

Acara malam itu dihadiri seluruh unsur
Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan tokoh masyarakat. Acara pengukuhan sudah termasuk agenda menyemayamkan Bendera Pusaka Merah Putih di Gedung Kembar Purwakarta, lokasi yang juga dipakai untuk upacara pengibaran bendera Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72 pada 17 Agustus 2017. 

"Purwakarta punya bendera pusaka. Setiap menyambut upacara kemerdekaan, (kami) selalu melaksanakan proses ritual yang mengadopsi (cerita dari) kerajaan Nusantara," jelas Dedi, Senin. 

Ritual itu, lanjut Dedi sudah lestari dari dulu hingga sekarang, begitu pun di istana negara. Adapun upacara tradisi adopsi Kerajaan Nusantara diawali dengan sambutan tari-tarian adat Sunda. Setelah itu, baru lah pelaksanaan pengukuhan Paskibraka dilakukan. 

Upacara Militer dipadukan dengan Upacara Tradisi pengukuhan Paskibraka Purwakarta dan penyerahan Bendera Pusaka Merah Putih Kabupaten Purwakarta pada Senin (14/8/2017) malam.Dok Humas Pemkab Purwakarta Upacara Militer dipadukan dengan Upacara Tradisi pengukuhan Paskibraka Purwakarta dan penyerahan Bendera Pusaka Merah Putih Kabupaten Purwakarta pada Senin (14/8/2017) malam.

"Semangatnya adalah kesadaran peringatan hari kemerdekaan. Dulu para siswa berebut ingin menjadi seorang Paskibraka, hari ini sudah tidak (seperti itu) lagi," katanya. 

Dedi menjelaskan bahwa banyak siswa memiliki pertimbangan, seperti takut berkulit hitam dan terbakar akibat latihan baris-berbaris.

"Coba renungkan ini pertanda apa?" tambah dia. 

Sesuai rencana setelah pelaksanaan Upacara Kemerdekaan RI ke-72 pada 17 Agustus 2017 di Purwakarta, agenda akan dilanjutkan dengan pagelaran karnaval TNI-Polri mengelilingi kawasan perkotaan daerah setempat. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRWAN NUGRAHA)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com