Situ Buleud, Cantiknya Jangan Ditanya!

Kompas.com - 19/04/2017, 07:33 WIB
Dok Humas Pemkab Purwakarta Suasana menyenangkan tercipta di Situ Buleud. Wisatawan bisa menikmati taman, berfoto-foto di beberapa patung atau air mancur mini yang menghiasi patung.

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Ahmad (54) berulang kali mengibas topi ke wajahnya. Bagi Ahmad, angin semilir dari kipasan penutup kepala itu cukup memberikan kesegaran di tengah cuaca panas Purwakarta hari itu.

Kipasan tangan Ahmad berhenti ketika dua orang pelancong menghampiri becak miliknya yang terparkir tak jauh dari tempatnya duduk. Setelah tawar-menawar, pelancong tersebut menaiki becaknya. Rencananya, si penumpang akan mengelilingi beberapa tempat destinasi wisata.

"Alhamdulillah, tambah tempat wisata, tambah juga rezeki. Mereka biasanya diantar keliling Situ Buleud dan museum yang tidak jauh dari situ," ujar Ahmad kepada Kompas.com, belum lama ini.

Ahmad sadar, hadirnya beberapa tempat wisata di pusat kota Purwakarta belakangan ini memberikan rezeki tambahan untuk para pengemudi becak seperti dirinya. Baca: 7 Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Purwakarta!

Situ Buleud misalnya, kini menjadi sangat indah sehingga wajar banyak wisatawan dari beberapa daerah Jakarta, Bandung, Sumatera, bahkan Papua ingin melihatnya.

"Tapi, kadang ada juga wisatawan yang kelihatan bingung, jadi saya sarankan untuk ke Situ Buleud. Karena di sana lengkap. Mulai dari makanan, taman, museum, hingga air mancur,” ucapnya.

Situ Buleud, sambung Ahmad, makin terkenal sejak ada Taman Air Mancur Sri Baduga. Penumpangnya kerap meminta diantar ke lokasi air mancur itu.

Namun, karena air mancur hanya buka tiap Sabtu malam dan kendaraan apapun dilarang masuk, akhirnya penumpang bermain di Situ Buleud.

"Beberapa penumpang mengeluh kenapa hanya dibuka seminggu sekali. Tapi, begitu sampai di Situ Buleud, kekecewaannya terobati," tuturnya.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Situ Buleud kini menjadi sangat indah sehingga wajar banyak wisatawan dari beberapa daerah Jakarta, Bandung, Sumatera, bahkan Papua ingin melihatnya.
Kekecewaan itu terobati karena suasana menyenangkan yang tercipta dari Situ Buleud. Wisatawan bisa menikmati taman, berfoto-foto di beberapa patung atau air mancur mini yang menghiasi patung.

Untuk berkeliling Situ Buleud menggunakan becak, tarifnya sangat murah, hanya Rp 10.000 sampai Rp 20.000. Tarif itu tergantung banyak atau tidaknya wisatawan berhenti untuk memotret.

Selain menggunakan becak, wisatawan bisa berjalan kaki menuju Situ Buleud. Pedestrian jalan di seputar danau itu nyaman dan cukup luas. Belum lagi sejuk dan rindangnya kawasan itu berkat adanya pepohonan di sepanjang jalan. Perjalanan jadi semakin nikmat.

Situ Buleud biasanya ramai di pagi dan sore hari. Kawasan ini kerap digunakan untuk berolahraga.

"Ini tempat favorit saya berolahraga. Hawanya enak," ucap Silfi Irawan, warga yang tengah berolahraga.

Dok Humas Pemkab Purwakarta Atraksi Air Mancur Sri Baduga nya semakin dramatis ketika berpadu dengan warna-warna yang dipancarkan dari lampu sorot di sekeliling air mancur.
Catatan sejarah

Situ seluas 4 hektar ini terletak di tengah kota atau titik nol kilometer Purwakarta. Saat purwakarta masih berupa hutan belantara, situ tersebut dipercaya sebagai "pangguyangan" atau kubangan badak yang datang dari arah Simpeureun dan Cikumpay. Itulah sebabnya di kawasan Situ Buleud disimpan patung badak.

Lokasi situ berada di Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta atau sekitar satu kilometer sebelah timur alun-alun. Karena bentuknya bulat, masyarakat sekitar menyebut situ ini dengan Situ Buleud.

Pembangunan Purwakarta sebagai ibu kota Karesidenan Karawang di bawah pimpinan Bupati Suriawinata I atau Dalem Sholawat (1827-1930) yang memerintahkan situ itu dipugar. Saat itu dibangun sistem drainase untuk mengatur pasokan dan pembuangan air.

Di tengah situ juga dibangun pulau bata dengan pendopo (pasanggrahan) di atasnya. Sementara di tepi situ dibuat sebuah taman bergaya Eropa yang ditanami pepohonan.

Sejumlah infrastruktur kota juga dibangun di sekitar danau itu. Beberapa di antaranya Gedung Residen, tangsi militer pasar, permukiman, stasiun kereta api dan lainnya. Dari situ terlihat, bahwa situ tersebut berada di jantung Purwakarta dan dijadikan penanda kota.

Situ Buleud mengalami beberapa kali renovasi oleh para bupati yang menjabat pada masanya. Di masa kepemimpinan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Situ Buleud mengalami perubahan besar-besaran.

Perubahan yang dilakukan Dedi menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan keindahannya serta menjadikan Situ Buleud kawasan wisata. Nah, Anda tertarik membuktikannya?

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA

Terkini Lainnya
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
Pelajar Purwakarta Bagikan Beras pada Warga Miskin
purwakarta
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
Purwakarta Menetapkan Setiap Kamis adalah Hari Kasih Sayang
purwakarta
Saat Mereka
Saat Mereka "Patungan" Bantu Korban Rohingya...
purwakarta
"Lebih Baik Kami ke Purwakarta Daripada Harus ke Cianjur..."
purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
Dedi Mulyadi Berpamitan pada Warga Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
Purwakarta Gandeng Kejaksaan Awasi Dana Desa
purwakarta
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
Purwakarta Lestarikan Permainan Tradisional Egrang
purwakarta
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi
Bak Artis Sinetron, Dedi Mulyadi "Diserbu" TKI di Hongkong
purwakarta
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
Masyarakat Purwakarta Gelar Kirab Bendera Merah Putih
purwakarta
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
Kebiasaan Unik Dedi Mulyadi dalam Menyambut Hari Kemerdekaan RI
purwakarta
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
Pendidikan Berbasis Madrasah di Purwakarta Layak Ditiru
purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
Ritual Tradisional untuk Menyambut Upacara Kemerdekaan di Purwakarta
purwakarta
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
Purwakarta Terapkan Full Day School Berbasis Madrasah dan Pesantren
purwakarta
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Warga Purwakarta Mampu Terapkan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
purwakarta
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
Sedekah Lewat Kebijakan, Dedi Mulyadi Diapresiasi Kiai Cipasung
purwakarta
Bagikan artikel ini melalui
Oke