PURWAKARTA, KOMPAS.com – Bukan hanya gedung pemerintahan dan tempat pelayanan umum yang menggunakan desain arsitektur Sunda. Kini, bangunan kodim dan polsek di kabupaten itu juga akan berarsitektur Sunda.
"Yang Kodim nanti akan diresmikan oleh Pangdam III Siliwangi, sementara untuk di polsek sudah seizin Kapolda," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di kantornya, Senin (20/3/2017).
Dedi menjelaskan, renovasi bangunan Kodim dan Polsek Campaka dimulai per hari ini dan ditargetkan selesai dua pekan. Anggaran untuk renovasi tersebut sekitar Rp 500 juta.
"Kodim dan Polsek Campaka merupakan proyek percontohan. Mudah-mudahan nanti bisa menyeluruh di Jawa Barat," ujar Dedi.
Renovasi itu akan terdiri dari beberapa hal. Pertama, atap bangunan akan diganti dengan desain khas Sunda, yaitu julang ngapak. Kedua, interior bangunan akan menyesuaikan dengan gambaran Siliwangi, seperti wallpaper bernuansa harimau.
Ketiga, nama bangunan disesuaikan dengan sejarah Padjadjaran. Seperti dalam sejarahnya, di Kerajaan Padjadjaran memiliki empat senopati.
Pertama, Senopati Kuda Ngampa. Kedua, Jaya Perkasa, senopati paling perkasa. Ia paling jago dan harus ditiru Kodam III Siliwangi. Ketiga, Senopati Lingga Buana, dan terakhir Senopati Terong Peot.
Tak hanya bangunan, Pemkab Purwakarta pun akan membantu pembangunan patung harimau berjenis sancang. Harimau Sancang adalah hewan yang mendampingi Prabu Siliwangi.
Kemarin, Dedi baru mengirimkan patung harimau Sancang untuk Koramil Cisewu. Patung tersebut akan menggantikan patung "harimau lucu" di Koramil Cisewu yang sempat viral di media sosial (Baca: Patung Harimau Lucu Diganti dengan Maung Sancang Siliwangi).
Selain merenovasi Kodim Purwakarta, pihaknya akan membangun Museum Digital Siliwangi di tempat tersebut. Museum itu akan menceritakan sejarah Siliwangi sebagai raja hingga nama Siliwangi yang digunakan untuk Kodam III Siliwangi.
"Nanti akan diceritakan sejarang long march Siliwangi dari sini ke Yogyakarta, lalu ke Aceh, hingga menumpas DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)," ucapnya.
RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA