KOMPAS.com - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Papua Barat Charlie Heatubun memimpin pertemuan strategis dengan mitra pembangunan dari konsorsium Mahkota Permata Tanah Papua (MPTP).
Pertemuan itu digelar di sela-sela kunjungan resmi ke New York dalam rangka menghadiri side event New York Climate Week (NYCW) 2024 di kampus Industrial and Labor Relations (IRL) Universitas Cornell, New York, pada Jumat (27/9/2024).
Acara itu juga digelar untuk menjajaki peluang kolaborasi yang dapat mendukung kesuksesan dan keberlanjutan pengelolaan terpadu bentang alam di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
MPTP adalah kawasan bentang alam yang mencakup wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, meliputi Kabupaten Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, Manokwari, Teluk Bintuni, dan Kabupaten Tambrauw, dengan luas mencapai 2,3 juta hektar (ha).
Baca juga: Kepala Brida Papua Barat Jadi Pembicara New York Climate Week
Kawasan itu dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, berfungsi sebagai sumber air bagi sungai dan kota di sekitar Kepala Burung dan Leher Burung Papua, serta merupakan rumah bagi ratusan suku adat asli Papua.
Acara itu dihadiri perwakilan dari Yayasan EcoNusa, World Resources Institute (WRI), Universitas Cornell, dan Rainforest Trust Foundation.
Selain itu, organisasi lainnya seperti Yappenda, Yayasan Rekam Nusantara, dan sejumlah peneliti internasional turut berpartisipasi aktif dalam diskusi yang berfokus pada penguatan kemitraan strategis untuk program MPTP.