KOMPAS.com - Upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hasil tembakau ( IHT) di Kota Malang terus dilakukan pemerintah daerah.
Hal itu diwujudkan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Good Manufacturing Practices ( GMP) bagi pelaku industri hasil tembakau.
Diikuti 50 peserta perwakilan pabrik rokok, bimtek tersebut digelar di Ascent Premiere Hotel and Convention pada Kamis (21/8/2025) hingga Jumat (22/8/2025).
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, penerapan GMP oleh industri hasil tembakau merupakan kewajiban sekaligus kebutuhan mendesak agar tetap kompetitif dan memenuhi standar keamanan.
Baca juga: Atasi Banjir, Pemkot Malang Kejar Proyek Drainase Rp 154 Miliar yang Didanai Bank Dunia
“GMP bukan hanya sekadar aturan, melainkan pedoman yang harus dipahami dan diterapkan secara konsisten. Dengan GMP, kita bisa memastikan produk hasil tembakau memiliki kualitas yang terjamin dan aman bagi konsumen,” ujar Eko dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (24/8/2025).
Lebih lanjut, Eko menekankan bahwa pelatihan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan industri.
“Kami ingin pelaku industri tidak hanya memproduksi, tetapi juga memproduksi dengan cara yang benar. GMP adalah investasi jangka panjang agar industri kita mampu bersaing, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional,” tambahnya.
Untuk diketahui, pelatihan GMP digelar untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya penerapan standar produksi yang baik.
Baca juga: Habiskan Rp 7 Miliar, Pemkot Malang Beri Seragam Gratis untuk 16.500 Siswa
Adapun GMP berperan penting menjamin kualitas produk dengan proses yang konsisten, melindungi keamanan konsumen dari produk cacat atau berbahaya, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan hukum yang berlaku.
Tidak hanya itu, GMP turut mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial serta meningkatkan daya saing industri di pasar.
Melalui kegiatan tersebut, Diskopindag Kota Malang berharap, seluruh pelaku industri hasil tembakau semakin memahami pentingnya proses produksi yang sesuai standar.
“Dengan penerapan GMP, kami tidak hanya bicara tentang kualitas, tetapi juga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial industri. Mari jadikan Malang sebagai contoh penerapan industri yang maju dan beretika,” kata Eko.