Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kompas.com - 07/05/2024, 15:23 WIB
Aditya Mulyawan,
Anis Nur Aini,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kota Malang di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat kembali meraih penghargaan di tingkat nasional.

Teranyar, Kota Malang mendapat predikat sebagai Kota Terbaik dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Nasional 2024 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).

Capaian tersebut dinilai cukup membanggakan. Apalagi, Kota Malang berhasil naik dua peringkat dari posisi ke-3 dalam PPD Tingkat Nasional 2023.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo kepada Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senin (6/5/2024).

Pada kesempatan itu, Wahyu menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang diraih. Prestasi tersebut tak lepas dari beberapa instruksi mengenai penguatan perencanaan pembangunan daerah yang dijalankan dengan baik oleh perangkat daerah terkait.

“Kami sangat bangga dan bersyukur atas penghargaan ini. Tentunya, ini akan menjadi motivasi bagi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk terus meningkatkan kinerja pembangunan daerah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wahyu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Baca juga: Pemkot Malang Segera Terapkan Pembayaran Non-Tunai Parkir di Tepi Jalan Umum

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa salah satu keunggulan besar yang dimiliki Kota Malang saat ini adalah kawasan Kayutangan Heritage.

Beberapa minggu sebelumnya, ia berupaya mempromosikan sekaligus memaparkan secara detail kepada tim penilai PPD tentang inovasi aktivasi kawasan Kayutangan Heritage ini mampu memberikan dampak signifikan bagi Kota Malang.

“Pengembangan dan aktivasi kawasan Kayutangan Heritage telah berhasil meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif,” papar Wahyu.

Hal ini pun berhasil menciptakan efek positif berlipat ganda. Terbukti, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang mencapai 84.000. Angka ini menempatkan IPM Kota Malang sebagai yang tertinggi di Jawa Timur (Jatim).

“(Selain itu), tingkat kemiskinan (Kota Malang) juga terendah kedua se-Jatim, (yakni) 4,26 persen,” jelas Wahyu.

Wahyu menjelaskan bahwa terdapat tiga tahap penilaian dalam penghargaan tersebut, yaitu tahap penilaian dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), presentasi dan wawancara, serta kunjungan dan verifikasi lapangan.

“Penilaian tersebut dilakukan oleh Tim Penilai Independen (TPI) Nasional berdasarkan empat aspek penilaian antara lain, pencapaian pembangunan, kualitas dokumen RKPD, proses penyusunan perencanaan, dan inovasi pembangunan daerah,” paparnya.

Baca juga: Pemkot Malang Siapkan Jalan Soekarno-Hatta Jadi Destinasi Wisata Milenial

Setelah melalui beberapa tahapan tersebut, Kota Malang berhasil menembus peringkat teratas nasional dalam ajang PPD 2024, dari awal seleksi di tingkat provinsi hingga masuk dalam 10 besar nasional.

“Allhamdulillah, ini menunjukkan bahwa Kota Malang berhasil secara luar biasa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan inovasi pembangunan,” tambahnya.

Ia berharap, bahwa penghargaan tersebut dapat dijadikan sebuah motivasi untuk bekerja lebih baik lagi, khususnya dalam membuat perencanaan pembangunan yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat.

Terkini Lainnya
Wali Kota Wahyu Jenguk Santri Asal Malang Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Wali Kota Wahyu Jenguk Santri Asal Malang Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Kota Malang
Berhasil Perkuat Ekosistem UMKM Halal, Kota Malang Raih Indonesia Halal Industry Award

Berhasil Perkuat Ekosistem UMKM Halal, Kota Malang Raih Indonesia Halal Industry Award

Kota Malang
Manfaatkan Dana Cukai Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Kerja bagi Buruh Rokok

Manfaatkan Dana Cukai Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Kerja bagi Buruh Rokok

Kota Malang
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok

Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok

Kota Malang
Berantas Peredaran Rokok Ilegal, Pemkot Malang Gencar Lakukan Sosialisasi

Berantas Peredaran Rokok Ilegal, Pemkot Malang Gencar Lakukan Sosialisasi

Kota Malang
Diskopindag Kota Malang Genjot Kualitas Industri Tembakau lewat GMP

Diskopindag Kota Malang Genjot Kualitas Industri Tembakau lewat GMP

Kota Malang
Kembangkan Pola Entrepreneurship, Pemkot Malang Gandeng Swasta Bangun Sekolah dan Modernisasi TPS

Kembangkan Pola Entrepreneurship, Pemkot Malang Gandeng Swasta Bangun Sekolah dan Modernisasi TPS

Kota Malang
Simba Asia dan Nasi Tiga Beras, Inovasi Kota Malang untuk Optimalkan Potensi Siswa Istimewa

Simba Asia dan Nasi Tiga Beras, Inovasi Kota Malang untuk Optimalkan Potensi Siswa Istimewa

Kota Malang
Pemkot Malang Lestarikan Budaya dan Promosikan Wisata lewat Sambang Kampung Wisata Aeng Mapak Padhang Mbulan

Pemkot Malang Lestarikan Budaya dan Promosikan Wisata lewat Sambang Kampung Wisata Aeng Mapak Padhang Mbulan

Kota Malang
Lindungi Stok dan Kendalikan Inflasi, Pemkot Malang Gelar Gerakan Tanam Cabai

Lindungi Stok dan Kendalikan Inflasi, Pemkot Malang Gelar Gerakan Tanam Cabai

Kota Malang
Raih Digital Government Award 2024, SPBE Kota Malang Masuk 10 Terbaik Nasional

Raih Digital Government Award 2024, SPBE Kota Malang Masuk 10 Terbaik Nasional

Kota Malang
Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kota Malang Raih Penghargaan PPD Tingkat Nasional Tahun 2024

Kota Malang
Harkitnas 2023, Sutiaji Ajak Masyarakat Majukan Pembangunan demi Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang

Harkitnas 2023, Sutiaji Ajak Masyarakat Majukan Pembangunan demi Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang

Kota Malang
Pemkot Malang Gandeng Pemkab Tabanan Kembangkan Potensi Daerah dan Pelayanan Publik

Pemkot Malang Gandeng Pemkab Tabanan Kembangkan Potensi Daerah dan Pelayanan Publik

Kota Malang
Walkot Malang Minta Jajarannya Fokus Capai Target Penurunan Kemiskinan 3,77 Persen

Walkot Malang Minta Jajarannya Fokus Capai Target Penurunan Kemiskinan 3,77 Persen

Kota Malang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com