KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berencana menjadikan kerajinan rajut hasil karya penyandang disabilitas sebagai cendera mata bagi setiap tamu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.
Rencana tersebut ia sampaikan dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Panjalu Jayati, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (5/12/2023).
Salah atau penyandang disabilitas yang mendapatkan tawaran itu adalah pembuat kerajinan rajut asal Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Siti Musripah.
"Kalau Mbak (Siti) bisa buat (cendera mata) dengan ciri khas Kediri, entah itu motif lidah api, gambar mangga podang, teh rosela, atau motif gringsing, saya coba akan jadikan cendera mata Kabupaten Kediri. Jadi, saya akan memberikan kepada tamu-tamu (pemerintahan), entah itu menteri atau siapa pun," ucap bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/12/2023).
Tawaran tersebut, sambungnya, bertujuan untuk membantu pemasaran produk kerajinan buatan Siti. Selain itu, ia juga bakal memberikan bantuan modal usaha. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan apresiasi atas semangat para penyandang disabilitas untuk berusaha mandiri.
Mas Dhito pun berharap, Siti yang telah menggeluti kerajinan rajut tas dan dompet sejak 2014 itu semakin maju usahanya.
Untuk memasarkan produk, Siti memanfaatkan media sosial. Adapun penghasilan Siti dari usaha tersebut tidak menentu.
“Rp 1 juta (kalau sedang ramai. Kalau sedang sepi, Rp 500.00,” kisahnya.
Siti pun merasa bersyukur karena mendapatkan tawaran bantuan dari Bupati Kediri. Pasalnya, selama ini, dia terkendala dalam pemasaran sehingga pendapatan yang dihasilkan masih sangat minim.
Selain Siti, pelaku usaha sablon, Yayan, juga mendapatkan bantuan modal usaha dari Mas Dhito. Penyandang disabilitas itu dijanjikan mesin printer untuk menunjang usahanya.