KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyoroti penurunan angka stunting di wilayahnya yang dinilai belum signifikan.
Berdasarkan hasil Bulan Timbang Agustus 2025, angka stunting di Kabupaten Kediri turun dari 8,46 persen pada 2024 menjadi 8,04 persen atau hanya berkurang 0,42 persen.
"Penurunan angka stunting terjadi tapi hanya 0,42 persen dan bagi saya kurang signifikan," ujar Mas Dhito dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (7/11/2025).
Hal tersebut disampaikan Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito, dalam kegiatan Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Kediri di Gedung Bagawanta Bhari, Selasa (28/10/2025).
Ia menjelaskan, salah satu faktor utama penyebab penurunan yang belum optimal bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga kesadaran masyarakat terhadap kebersihan air dan sanitasi.
Oleh karena itu, Mas Dhito meminta para camat untuk mengidentifikasi kondisi sanitasi di wilayah masing-masing, terutama di lingkungan warga kategori miskin (Desil 1–4).
Baca juga: Mas Dhito Sukses Tekan Angka Stunting, Pemkab Kediri Raih Peringkat 2 Terbaik Se-Jatim
Ia menekankan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor dalam menekan angka stunting. Menurutnya, intervensi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah, tetapi juga memerlukan dukungan instansi vertikal yang memiliki jangkauan hingga tingkat bawah.
"Jadi kerja bersama, kerja kolaboratif bareng bareng kita intervensi," tambahnya.
Mas Dhito pun menargetkan Kabupaten Kediri dapat mencapai zero stunting dan zero growth stunting.
Selain itu, ia mengungkapkan adanya indikasi ketidakakuratan data akibat pemeriksaan yang berpindah-pindah sehingga memengaruhi hasil pemantauan.
"Itu yang menyebabkan data tidak akurat. Ini yang akan terus kami perbaiki. Saya harapkan satu sampai dua tahun ke depan angka stunting bisa di bawah 5 persen,"ucap Mas Dhito.
Meski penurunan belum signifikan, Kabupaten Kediri berhasil meraih penghargaan sebagai kabupaten terbaik pertama di Jawa Timur dalam pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting 2025.
Baca juga: Mas Dhito Tinjau Pembangunan Gedung Baru RSKK Pare, Siap Beroperasi pada Agustus 2025
Wakil Bupati Kediri sekaligus Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengatakan capaian tersebut tidak lepas dari kerja kolaboratif semua pihak.
Untuk memaksimalkan penanganan stunting, lanjut dia, TP3S dari tingkat kabupaten hingga desa terus dioptimalkan melalui kerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dan berbagai instansi terkait di wilayah Kediri.
“Sebagaimana disampaikan Mas Bupati, ini tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah daerah tetapi juga seluruh unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda),” ungkapnya.