KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyebut, kenaikan harga pangan khususnya beras yang terus terjadi selama ini diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2024.
Menyadari hal itu, Bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito tersebut menjadikan ketahanan pangan daerah sebagai salah satu program prioritasnya.
Saat memantau kegiatan penyaluran bantuan dan pasar merah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, pada Senin (4/12/2023), Mas Dhito mengungkapkan bahwa stok gabah di Kabupaten Kediri berada di angka 164.000-165.000 ton per tahun. Sementara, kebutuhan gabah per tahun sekitar 120.000 ton.
"Masih ada sisa (beras), tapi sudah diambil oleh daerah-daerah lain. Maka, sekarang, ketahanan pangan menjadi kata kunci," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045
Untuk menjaga stok pangan di Kabupaten Kediri, Mas Dhito mengaku pihaknya bakal menyiapkan warehouse sebagai tempat penyimpanan produk pangan sebelum didistribusikan dan tempat pengeringan gabah.
Pada hari yang sama, Mas Dhito juga menggelar kegiatan Pangan Murah. Tujuannya, membantu masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga yang terjangkau.
Pada kegiatan tersebut, telur yang biasanya dijual dengan harga pasaran Rp 27.000 per kg, menjadi Rp 24.000 per kg. Lalu, gula dari harga pasaran Rp 17.000 per kg menjadi Rp 13.500 per kg.
Sedangkan beras yang dijual Rp 13.500 per kg di pasaran, menjadi Rp 10.400 per kg. Terakhir, minyak dijual dari Rp 14.000-17.000 per kg menjadi Rp 13.500 per kg.
Berikan bantuan bahan pangan dan modal usaha
Dalam kesempatan yang sama, Mas Dhito juga memberikan bantuan bahan pangan bagi warga yang kurang mampu yang belum tersentuh program bantuan sosial dari pemerintah.
Bantuan bahan pangan disalurkan kepada 100 orang warga. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram (kg), minyak goreng 2 liter, dan gula 3 kg.
Selain bantuan pangan, Mas Dhito juga memberikan bantuan modal kepada lima orang warga. Tiga orang mendapatkan bantuan berupa sepasang ternak kambing, sedangkan dua orang menerima bantuan modal usaha masing-masing Rp 2,5 juta.
Dalam pelaksanaannya, Mas Dhito didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih.
"Bantuan modal ini sebagai upaya Mas Bupati untuk men-support warga untuk meningkatkan pendapatan mereka nantinya," kata Tutik.
Baca juga: Susun Ranwal RPJPD, Bupati Kediri Tekankan Pentingnya Perencanaan
Selain itu, Tutik mengungkapkan bahwa kegiatan Pangan Murah merupakan hasil kerja sama pemerintah daerah dengan berbagai pihak, mulai dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, hingga peternak dan petani lokal.
"Di antaranya yang digandeng, yaitu Bulog untuk penyediaan beras. Kemudian Pabrik Gula, serta beberapa perusahaan untuk mensuplai minyak maupun bahan lain. Kami juga bekerja sama dengan peternak untuk penyediaan telur. Jadi, harga telur masih harga dari kandang," papar Tutik.
Berkat kerja sama tersebut, pemerintah mampu menyediakan 3,5 ton beras, 200 kg telur, 500-1.000 liter minyak, dan 500 kg gula pada kegiatan Pangan Murah di Desa Sidomulyo.
Lebih lanjut Tutik mengatakan, kegiatan Pangan Murah dan penyaluran bantuan sosial akan dilakukan secara bertahap di 10 titik lokasi hingga akhir 2023.