KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta kepala desa (kades) untuk menyiapkan mobil siaga di wilayahnya masing-masing guna membantu mengantarkan petugas penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang kelelahan dan segera memerlukan penanganan medis.
"Saya minta tolong dipastikan saat tahapan pemilu, terutama hari H, mobil siaga yang ada di desa itu disiagakan untuk mengantarkan petugas yang kelelahan," kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/10/2023).
Permintaan tersebut disampaikan Mas Dhito saat pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral “ Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024” di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), kawasan Monumen SLG, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Ratusan Pesilat Demo Polres Madiun karena Tugu Perguruan Dibongkar
Selain pemerintah daerah (pemda), rakor yang diadakan Kepolisian Resor (Polres) Kediri itu juga dihadiri oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan perwakilan dari partai politik (parpol) peserta pemilu.
Berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019, banyak petugas penyelenggara pemilu jatuh sakit bahkan sampai meninggal karena kelelahan harus bekerja secara maraton. Kejadian ini tentunya tak diharapkan terulang kembali.
Apalagi mengingat Pemilu 2024 mendatang, Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg) dilaksanakan serentak pada 14 Februari 2023.
"Saya minta segera diimbau kepala desa untuk mewajibkan pada hari itu (hari H) mobil siaga tidak boleh digunakan selain membantu (menyukseskan) Pemilu 2024," ucap Mas Dhito.
Baca juga: Pemilu 14 Februari 2024, Keuskupan Agung Jakarta Alihkan Jadwal Misa Rabu Abu
Jaga kondisi kesehatan
Pada kesempatan itu, Mas Dhito juga berpesan kepada sejumlah pihak agar menjaga kondisi kesehatan dalam menghadapi Pemilu 2024.
Sejumlah pihak tersebut, yaitu aparat kepolisian yang bertugas mengamankan pelaksana pemilu, petugas dari KPU maupun Bawaslu.
Terkait keamanan pemilu, bupati muda itu berharap, kepolisian dapat memetakan wilayah di Kabupaten Kediri yang dinilai rawan konflik agar pelaksanaan pesta rakyat berjalan lancar dan damai.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agung Setyo Nugroho menyampaikan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 8.516 personel pada Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024.
Baca juga: 627 TPS di Papua Selatan Masuk Kategori Rawan Konflik
Secara umum, kata dia, kerawanan TPS untuk wilayah Kabupaten Kediri masuk kategori kurang rawan atau aman.
Adapun dari data yang dipaparkan keseluruhan terdapat 3.903 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah hukum Polres Kediri masuk kategori kurang rawan.
"Sebelum pelaksanaan operasi, kepolisian telah melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan sebagai cooling system untuk mengantisipasi perpecahan dan potensi konflik," ucap Agung.