KOMPAS.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersama jajaran berupaya untuk menjaga ketersediaan stok pangan di wilayahnya.
Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi dampak El Nino dan menyikapi perkembangan isu pembatasan impor beras.
Sebagaimana diketahui, akibat El Nino yang menyebabkan ancaman kekeringan, belakangan beredar kabar negara pengekspor beras seperti India melakukan pembatasan ekspor untuk menjaga keterjagaan stok dalam negeri.
"Mas Dhito fokus masalah pangan apalagi ada El Nino kemudian isu pembatasan impor beras dari India, jadi beliau sudah ancang-ancang (persiapan berbuat sesuatu)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: Cek Harga Pangan di Pasar Grogolan Pekalongan, Jokowi Sebut Harga Beras Naik
Menurut Tutik, stok beras di Kabupaten Kediri masih aman jika dilihat dari data yang ada.
Hanya saja, kata dia, berdasarkan laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Pertabun) Kabupaten Kediri pada Agustus 2023 sampai Desember 2023, luasan lahan yang ditanami padi hanya tersisa 20 persen.
"Ini yang perlu penyikapan, artinya dengan panenan yang sedikit dari luasan lahan ini kebutuhan harus tetap tercukupi biar tidak tergantung sama Bulog," ucap Tutik, Sabtu (26/8/2023).
Melihat situasi yang ada, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melakukan beberapa langkah, seperti terus memantau stok cadangan beras di 30 lokasi penggilingan termasuk Bulog.
Kemudian juga memantau harga dan menggenjot produktivitas beras guna menjaga stabilitas dan pasokan beras.
Baca juga: Blusukan ke Pasar Bareng Prabowo dan Ganjar, Jokowi Sebut Harga Beras Naik di Pekalongan
"Sesuai arahan Mas Dhito produktivitas juga harus naik," tutur Tutik.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Pangan Dinas Pertabun Kabupaten Kediri Rini Pudyastuti mengatakan, pihaknya konsentrasi pada budi daya untuk menjaga stabilitas pangan.
Untuk meningkatkan produktivitas, teknologi pertanian yang telah didemplotkan di semua kecamatan diharapkan bisa diterapkan petani.
Baca juga: BRGM Gandeng Kementerian LHK dan BPLHK Gelar Pelatihan untuk Petani Gambut Sumatera dan Kalimantan
Rini mengungkapkan bahwa hasil teknologi pertanian yang diterapkan dapat menaikkan produksi hingga delapan ton per hektar.
"Rata-rata sekarang itu 6 ton, tapi dengan demplot yang dilakukan bisa 8 ton," ucapnya.
Melalui keberhasilan itu, diharapkan dapat menggenjot produktivitas beras dengan lahan tanam yang lebih luas.
Adapun luasan lahan padi di Kabupaten Kediri dalam satu tahun yakni 45.000 hektar (ha) dengan produktivitas gabah kering 30.000 ton per tahun.
Rini mengatakan, lahan pertanian padi berkurang karena saat musim kemarau banyak petani beralih ke tanaman jagung.
Baca juga: Resep Bobor Bayam, Tambahkan Jagung Manis
Pasalnya, tanaman jagung bisa menggunakan lahan tanpa membutuhkan saluran irigasi penuh. Selain itu, komoditas jagung tidak membutuhkan perawatan lebih dibandingkan padi.
"Beberapa tahun ini padi turun tapi jagung naik, jadi hanya alih komoditas," imbuh Rini.