KOMPAS.com - Pasar Umum Negara yang telah melalui proses pembangunan hampir setahun, akhirnya mulai dibuka pada Selasa (10/9/2024). Soft opening dibuka secara resmi bersamaan dengan pembukaan pameran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-129 Kota Negara, ibu kota Kabupaten Jembrana.
Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi pasar yang dibangun melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjadi kado atas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jembrana pada 2023.
Keinginan untuk membangun Pasar Negara menjadi lebih nyaman dan modern sejalan dengan program dari Presiden Jokowi, yaitu Revitalisasi Pasar Rakyat agar dapat bersaing dengan pasar modern.
Kesempatan emas tersebut tidak disia-siakan oleh Bupati Tamba. Ia secara rutin berkomunikasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Pasar Umum Negara di Bali Akan Direvitalisasi, Nilainya Rp 143 Miliar
Berkat komunikasi itu, pemerintah pusat akhirnya menggelontorkan dana lebih dari Rp 100 miliar untuk revitalisasi Pasar Umum Negara.
Kini, wajah baru Pasar Negara tampak megah. Tidak sedikit masyarakat yang kagum melihat bangunan Pasar Negara saat ini yang tampak modern dan seperti mal. Bupati Tamba pun menerima banyak apresiasi dari masyarakat.
"Hari ini kita saksikan bersama, pasar ini merupakan hasil kerja kita bersama. Detail per detail kita periksa sehingga akhirnya mendapatkan pasar seperti ini. Tampak dari luar indah, cantik dan sungguh-sungguh menjadi bagian daripada destinasi kabupaten Jembrana," ucap Tamba dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (12/9/2024).
Tak hanya itu, para pedagang di Pasar Umum Negara juga mendapat pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya dalam melayani pembeli. Dengan demikian, pembeli bisa semakin nyaman berbelanja di pasar ini.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Umum Negara Dimulai, Bupati Jembrana Targetkan Rampung pada Juli 2024
"Dengan konsep pasar tradisional modern, nantinya Pasar Umum Negara tidak hanya menjadi pusat niaga, tetapi juga ikon pariwisata di Jembrana. Masyarakat datang tidak hanya berbelanja, tetapi juga berwisata. Hal ini sejalan dengan visi Jembrana Emas 2026," ucap Tamba.
Tamba menilai bahwa semua program yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana akan menjadi fondasi dalam mewujudkan Jembrana Emas 2045. Utamanya, menyangkut poin kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Jembrana.
"Ada tiga hal yang dibangun di Jembrana, yakni Pasar Umum Negara sebagai pusat niaga, bisnis, ekonomi, dan wisata. Kemudian, revitalisasi Gedung Bung Karno, serta Pura Jagatnatha yang saat ini sudah ditata dengan sangat baik. Bahkan, tahun depan kami tata lagi agar terhubung dengan Stadion Pecangakan," ungkapnya.
Tamba mengatakan, meski sudah diresmikan, proses revitalisasi Pasar Umum Negara awalnya tidak berjalan mulus. Pada tahap sosialisasi, Pemkab Jembrana menuai protes dan hujatan dari para pedagang.
Para pedagang tersebut menilai bahwa ukuran kios dan los serta rencana pembangunan gedung bertingkat empat akan mengurangi minat pembeli dalam berbelanja. Pembeli disebut "ogah" naik hingga ke lantai empat untuk berbelanja.
Meski demikian, Tamba mengaku bahwa komitmen Pemkab Jembrana tidak surut dengan adanya hambatan tersebut. Tamba pun memutuskan untuk tetap jalan dengan rencana revitalisasi pasar. Akibatnya, ada 1.000 pedagang yang direlokasi.
Tidak lupa, Tamba ikut berdiskusi dengan para pedagang guna memberikan solusi terbaik yang bisa diterima semua pihak. Ia tidak ragu meminta masukan dari pedagang, karena pembangunan pasar ini sejatinya bertujuan untuk memberi kenyamanan bagi penjual dan pembeli.
Baca juga: Jembrana Raih Penghargaan Utama UHC, Bupati Tamba: Jadi Motivasi untuk Wujudkan Visi Jembrana
Masukan dari pedagang itu salah satunya berdampak ke perubahan desain Pasar Umum Negara yang tentunya harus disepakati lagi bersama pemerintah pusat.
"Saya punya prinsip, pasar ini harus kita bangun. Kalau tidak sekarang, kita bangun entah kapan lagi kita bisa membangunnya. Semoga apa yang saya putuskan, menjadikan pasar ini betul-betul bahagia sesuai namanya," ujarnya.
Setelah revitalisasi Pasar Negara diterima oleh para pedagang, relokasi pedagang dimulai ke dua lokasi yang disiapkan oleh Pemkab Jembrana, yaitu Pasar Ijo Gading dan area parkir Pemkab Jembrana. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan pembongkaran pasar.
Setelah merelokasi pedagang, Pemkab Jembrana pun melakukan berbagai upaya agar pasar tetap ramai dikunjungi pembeli. Salah satunya, dengan mengadakan agenda hiburan dan membagikan voucher belanja kepada pembeli.