Bupati Jembrana Beri Penghargaan 22 Nelayan dan Relawan Penolong Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Kompas.com - 08/07/2025, 15:03 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan memberikan piagam penghargaan kepada 22 orang, terdiri dari 12 nelayan dan 10 relawan, yang membantu proses evakuasi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang Tunu Pratama Jaya (KMP TPJ).

Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana atas perjuangan para nelayan dan relawan dalam menolong para korban KMP TPJ. 

"Atas nama pimpinan daerah dan masyarakat Jembrana, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada nelayan yang secara langsung menemukan (korban),” ujar Kembang dalam siaran persnya, Selasa (8/7/2025).

Dia mengatakan itu saat menyerahkan penghargaan kepada 22 orang di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa.

“Terima kasih kepada masyarakat serta aparat semuanya yang sudah membantu pencarian dan evakuasi korban Kapal Tunu Pratama Jaya," ucap Kembang.

Baca juga: Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali, Pemkab Jembrana Kerahkan Polres dan RSU Negara

Ia mengatakan, pemberian piagam itu merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras semua pihak yang sigap menolong para korban, sehingga banyak korban yang berhasil diselamatkan.

"Hari ini, saya hadir untuk memberikan apresiasi atas seluruh upaya dan kerja keras yang luar biasa yang dilakukan oleh para nelayan dan relawan," ungkap Kembang.

Dia berharap para nelayan dapat terus memupuk rasa kemanusiaan apabila peristiwa serupa kembali terjadi. 

Kembang juga berharap masyarakat dapat dengan sukarela membantu upaya penyelamatan korban apabila terjadi musibah.

"Harapannya, akan selalu berjuang ketika ada musibah seperti ini. Harapan saya juga, seluruh masyarakat ketika ada musibah tanpa dikomando dan diberitahu, kita bergerak bersama-sama untuk membantu kemanusiaan," ujarnya.

Baca juga: Daftar 14 Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya yang Ditemukan di Pantai Jembrana

Selain piagam penghargaan, Kembang menyerahkan paket sembako, selimut, serta sejumlah uang kepada para nelayan dan relawan.

Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana mencatat, total korban yang dievakuasi di Jembrana sebanyak 26 orang, terdiri dari 20 orang selamat dan enam meninggal dunia.

Kepala Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, hingga pencarian hari ketujuh, total korban yang sudah ditemukan sebanyak 39 orang.

"Sampai hari ketujuh pencairan, total informasi yang diterima hingga tadi malam, yang selamat 30 orang, kemudian yang meninggal ada sembilan,” katanya. 

Putu menambahkan, dari korban yang meninggal, tujuh orang telah teridentifikasi, sedangkan dua orang lainnya masih dalam proses autopsi.

Baca juga: Identitas 14 Korban Selamat Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang Ditemukan di Pantai Jembrana

Kisah pencarian korban

Sementara itu, Lukman, nelayan yang pertama kali menemukan korban KMP Tunu Pratama Jaya, mengisahkan momen saat berhasil menemukan dan menolong para korban.

Ia menjelaskan, dirinya berangkat melaut sekitar pukul 02.00 WITA dan mulai menebar pancing pada pukul 02.30 WITA. Saat itu, ia mendengar teriakan meminta tolong.

Mendengar suara tersebut, Lukman langsung memutus tali pancing dan berusaha mencari sumber suara.

"Saya cari-cari sumber suaranya belum ketemu dan saya matikan mesin, baru terdengar suaranya, saya teriak lagi ‘halo-halo’. Saya dengar suara tolong dan ternyata dekat. Saya senter sekeliling saya, karena gelombang yang besar tidak kelihatan. Saya dekati sumber suara dan saya melihat seseorang lalu saya naikkan ke perahu saya," ungkapnya.

Awalnya, Lukman mengira korban adalah nelayan. Namun setelah ditanya, korban mengaku sebagai penumpang kapal. Lukman kemudian berusaha mencari korban lain.

Baca juga: Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang, Bangkai Kapal Akan Diangkat

"Saya juga mendengar suara peluit di tengah gelombang. Saya naikkan dulu korban yang pertama lalu saya selamatkan. Saya mencoba ke tengah lagi, karena perahu saya tidak mampu, saya balik lagi ke utara lalu bertemu dengan teman saya Pak Santoso,” katanya. 

Setelah bertemu Santoso, Lukman memintanya untuk berhenti bekerja sejenak karena ia menemukan korban kapal tenggelam.

Lukman menuturkan, rekannya kemudian menemukan beberapa korban lain, dua orang dalam kondisi selamat dan satu orang sudah meninggal dunia.

Tak lama setelah itu, ia melihat lampu kelap-kelip di tengah laut dan memutuskan mendekati sumber cahaya tersebut. Ia akhirnya menemukan empat korban lain.

"Saya melihat ada lampu kelip-kelip di tengah, lalu saya balik. Di situ saya mendapat empat korban berkumpul, tetapi satu sudah meninggal," kata Lukman.

Baca juga: KNKT Ungkap 70 Persen Data KMP Tunu Pratama Jaya Telah Dikumpulkan, Masuk Tahap Analisa

Lukman pun mengevakuasi para korban ke darat. Saat hampir tiba di daratan, ia mengajak nelayan lain untuk ikut membantu pencarian korban.

Terkini Lainnya
Pemkab Jembrana Luncurkan JISC, Permudah Investor Tanpa Hambatan

Pemkab Jembrana Luncurkan JISC, Permudah Investor Tanpa Hambatan

Jembrana
Dorong Dapur Bersih, 10.000 Meter Persegi Keramik Disalurkan Kepada IKM Jembrana

Dorong Dapur Bersih, 10.000 Meter Persegi Keramik Disalurkan Kepada IKM Jembrana

Jembrana
Lewat Program Kredit Bersubsidi, Bupati Jembrana Antar Langsung 2 PMI ke Luar Negeri

Lewat Program Kredit Bersubsidi, Bupati Jembrana Antar Langsung 2 PMI ke Luar Negeri

Jembrana
“Raya Jembrana”, Cokelat Premium dari Ketekunan Petani Kakao Jembrana

“Raya Jembrana”, Cokelat Premium dari Ketekunan Petani Kakao Jembrana

Jembrana
Baler Bale Agung Jadi Kelurahan Terbaik Bali 2025, Bupati Jembrana: Bukti Program Unggulan Terimplementasi

Baler Bale Agung Jadi Kelurahan Terbaik Bali 2025, Bupati Jembrana: Bukti Program Unggulan Terimplementasi

Jembrana
Pemkab Jembrana Wajibkan Ritel Modern Tampung Produk UMKM Lokal

Pemkab Jembrana Wajibkan Ritel Modern Tampung Produk UMKM Lokal

Jembrana
Bupati Kembang Resmikan Jembatan Gantung Yehembang, Permudah Akses Siswa ke Sekolah

Bupati Kembang Resmikan Jembatan Gantung Yehembang, Permudah Akses Siswa ke Sekolah

Jembrana
Hari Kemerdekaan RI, Bupati Jembrana Lepas Ekspor Kakao ke Belanda

Hari Kemerdekaan RI, Bupati Jembrana Lepas Ekspor Kakao ke Belanda

Jembrana
Peringatan HUT Ke-130 Kota Negara,

Peringatan HUT Ke-130 Kota Negara, "Negaroa Pride"' Diusung Satukan Kebanggaan Lokal dan Jati Diri Daerah

Jembrana
Lindungi Petani Lokal, Pemkab Jembrana Salurkan Pinjaman Rp 2,9 Miliar ke KUD untuk Serap Gabah

Lindungi Petani Lokal, Pemkab Jembrana Salurkan Pinjaman Rp 2,9 Miliar ke KUD untuk Serap Gabah

Jembrana
Respons Musibah di Selat Bali, Bupati Jembrana Inisiasi Upacara Segara Kerthi Mulang Pekelem

Respons Musibah di Selat Bali, Bupati Jembrana Inisiasi Upacara Segara Kerthi Mulang Pekelem

Jembrana
Bupati Jembrana Beri Penghargaan 22 Nelayan dan Relawan Penolong Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Bupati Jembrana Beri Penghargaan 22 Nelayan dan Relawan Penolong Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Jembrana
Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali, Pemkab Jembrana Kerahkan Polres dan RSU Negara

Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali, Pemkab Jembrana Kerahkan Polres dan RSU Negara

Jembrana
Bantu 40 Penyandang Disabilitas, Pemkab Jembrana Bagikan Alat Bantu Senilai Rp 96 Juta 

Bantu 40 Penyandang Disabilitas, Pemkab Jembrana Bagikan Alat Bantu Senilai Rp 96 Juta 

Jembrana
Jawab Tantangan Keuangan Pekerja Migran, Pemkab Jembrana Luncurkan Kredit Bersubsidi

Jawab Tantangan Keuangan Pekerja Migran, Pemkab Jembrana Luncurkan Kredit Bersubsidi

Jembrana
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com