KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana akan menggelar upacara Segara Kerthi Mulang Pakelem di perairan Selat Bali pada pada Tilem Kasa, Sukra Pon Prangbakat, Jumat (25/7/2025).
Upacara tersebut bertujuan menjaga keharmonisan dan kesucian laut, khususnya di perairan strategis yang menghubungkan Pulau Bali dan Jawa.
Terlebih, beberapa waktu lalu terjadi musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, selain sebagai upaya penyucian pascatragedi tersebut, upacara Mulang Pakelem juga bertujuan memohon keselamatan bagi aktivitas pelayaran di Selat Bali.
Berdasarkan petunjuk dari Ida Pandita Empu Nabe Griya Segara yang disaksikan beberapa tokoh masyarakat kelurahan Gilimanuk, perlu diadakan upacara Mulang Pekelem Selat Bali.
Baca juga: Bupati Jembrana Beri Penghargaan 22 Nelayan dan Relawan Penolong Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Kembang menyebutkan, hal tersebut juga menjadi wujud tanggung jawab sosial kepada alam dan masyarakat terkait kecelakaan kapal laut di Selat Bali.
“Inisiasi ini merupakan komitmen kuat pemerintah daerah dalam melestarikan tradisi spiritual sekaligus menjaga ekosistem maritim,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (24/7/2025).
Dia mengatakan, dengan adanya pelaksanaan upacara secara rutin, pemerintah turut menjaga dan meneruskan tradisi ini kepada generasi mendatang serta memperkuat identitas budaya masyarakat Bali.
Kembang juga berharap, kesadaran kolektif pemerintah terhadap pelestarian lingkungan maritim akan semakin meningkat.
Dengan demikian, Selat Bali dapat terus menjadi sumber kehidupan yang lestari dan harmonis bagi generasi mendatang.
Baca juga: Evakuasi Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali, Pemkab Jembrana Kerahkan Polres dan RSU Negara
Sementara itu, Ketua Panitia Upacara Mulang Pakelem, yang juga Lurah Gilimanuk Ida bagus Tony Wirahaikusuma mengatakan, pihaknya akan menggelar pecaruan dan doa bersama lintas agama.
“Kebetulan Mulang Pakelem nanti juga barengan dengan Petik Laut yang digelar para nelayan di Gilimanuk. Kami mengundang para tokoh agama dari seluruh lintas agama," ucapnya.
Adapun rangkaian upacara Mulang Pakelem pada Tilem Kasa akan dimulai dengan pecaruan di areal Pelabuhan Gilimanuk.
Titik lokasi pecaruan di darat akan dilaksanakan di Dermaga LCM atau Dermaga Plengsengan Gilimanuk.
Upacara dengan tingkatan catur rebah akan dilaksanakan untuk area darat, sedangkan upacara tingkatan bebangkit di laut akan menggunakan sarana pekelem berupa hewan kerbau.
Upacara juga dipuput tiga sulinggih dari unsur tri sadhaka yang berasal dari brahmana, ida pandita, dan ida rsi.
Baca juga: Bantu 40 Penyandang Disabilitas, Pemkab Jembrana Bagikan Alat Bantu Senilai Rp 96 Juta
Adapun pembiayaan upacara berasal dari PT ASDP Indonesia Ferry bersama Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Ketapang-Gilimanuk, serta dana punia atau donasi sumbangan warga.