KOMPAS.com - Warga Desa Tanjunganom, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), punya cara unik agar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tinggal lebih lama di desa mereka.
Pada kesempatan tersebut, warga kompak membuat acara sarapan bersama tanpa memberi tahu terlebih dulu kepada Ganjar.
Awalnya, Ganjar datang ke desa itu untuk menginap di rumah warga, lalu bersiap meninggalkan desa keesokan hari pukul 06.00 WIB.
Namun, para ibu di Desa Tanjunganom seperti tak rela. Salah satu warga bernama Siti menyebut, Ganjar yang datang pukul 22.00 WIB tersebut dianggap terlalu sebentar mampir ke desa mereka.
"Kami nggak rela pak Ganjar cepat pergi. Jadi kami ibu-ibu sepakat untuk masak bersama dengan uang iuran. Pokoknya masak untuk sarapan pak Ganjar dan warga," kata Siti seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (6/8/2023).
Benar saja, sejak pagi buta, para ibu beramai-ramai datang ke rumah tempat Ganjar menginap. Mereka membawa aneka makanan yang disiapkan sejak pagi hari dan memaksa Ganjar untuk sarapan.
Makanan yang dibawa warga pun beraneka ragam, mulai dari lele mangut, mi goreng, gudangan, acar, tempe goreng, dan aneka lauk khas desa lainnya. Semua makanan disajikan di atas daun jati dan daun pisang dengan cara lesehan.
"Pak Ganjar pokoknya harus sarapan dulu. Warga masih kangen sama bapak, jangan pergi dulu," pinta salah satu warga.
Ganjar pun mengiyakan permintaan tersebut. Ia kemudian duduk lesehan beralaskan tikar di depan rumah warga sambil menyantap sarapan bersama warga. Akhirnya, Ganjar tertahan di Desa Tanjunganom sampai pukul 08.00 WIB.
"Soalnya, enggak pernah ada pejabat yang mau datang ke desa kami, bahkan sampai menginap. Makanya kami mau memberikan yang terbaik buat pak Ganjar. Ini tadi bangun jam tiga pagi, masakin sarapan pak Ganjar biar bisa sarapan bareng," lanjutnya.
Senada dengan Siti, seorang ibu bernama Ida menyebut, mereka sangat senang didatangi Ganjar. Ia pun tak rela Ganjar cepat pergi dari desanya.
"Kapan lagi bisa masak buat pak Ganjar, jadi ini rame-rame masak biar pak Ganjar mau sarapan bareng. Kan, jadinya bisa lebih lama di sini," kata Ida.
Tak hanya diungkapkan warga, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga memberikan pernyataan yang sama. Menurutnya, meski telat datang ke Pendopo Kabupaten Pati, ia mengaku senang bisa menampung aspirasi dari masyarakat Desa Tanjunganom.
"Iya, harusnya saya pukul 06.00 ke Pendopo Kabupaten Pati karena di sana sudah ditunggu untuk acara. Tapi ini warga minta sarapan bareng sambil ngobrol. Saya senang, karena biasanya kalau dengan ngobrol santai seperti ini, semua uneg-uneg masyarakat bisa keluar semua. Kita coba dengarkan dan carikan solusi," kata Ganjar.
Ganjar begitu senang dengan sambutan yang begitu hangat dari masyarakat Pati untuknya. Saat pamitan pun, Ganjar tetap dirayu warga seolah warga tak rela ditinggalkan.
Selain berpamitan, ia juga menyempatkan pamit sebagai Gubernur Jateng. Sebab, pada 5 September 2023, ia sudah selesai menjabat sebagai Gubernur Jateng.
"Kulo pamit nggih bapak, ibu. Mohon maaf kalau selama ini saya ada salah. Saya doakan semua sehat. Terima kasih sudah menerima saya di sini, semoga silaturahmi kita tetap terjalin dengan baik," ucap Ganjar.