KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomitmen untuk terus membangun dan merevitalisasi pasar tradisional guna mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan.
Komitmen itu ia sampaikan usai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng membangun dan memperbaiki 79 pasar di Jateng menjadi lebih modern.
Ganjar menambahkan, pembangunan pasar akan terus berjalan dikarenakan banyaknya usulan dari sejumlah daerah. Bahkan, usulan tersebut selalu hadir dalam setiap musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang dilakukan oleh Pemprov Jateng.
"Namanya boleh pasar desa, tetapi penataannya (harus) makin modern. Kami berharap, (program ini) bisa terlaksana sehingga pasar rakyat bisa mendorong perekonomian di level desa," kata Ganjar pada siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, Capres dan Cawapres Favorit Gen Z
Soal pelaksanaan, Ganjar menjelaskan pembangunan pasar rakyat akan dilaksanakan secara bertahap, khususnya pada pembenahan fasilitas di level desa. Hanya saja, ia tidak mematok target terkait anggaran yang dipergunakan untuk revitalisasi pasar di wilayah Jateng.
"Sebenarnya, Pemprov Jateng tidak punya kewajiban membangun pasar. Jadi, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan usulan pemerintah daerah (pemda)," jelas Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar memaparkan bahwa jika setiap kabupaten atau kota mampu membangun pasar, pihaknya akan menyerahkan usulan proyek tersebut kepada pemerintah setempat. Namun, jika kabupaten atau kota tidak mampu, pihak dari Pemprov Jateng baru turun tangan untuk memberikan usulan.
"Jadi, target (yang ditetapkan) sesuai dengan usulan dari kabupaten atau kota," ungkap Ganjar.
Baca juga: Jaga Stabilitas Harga Pangan di Tahun 2023, Pemprov Jateng Siapkan Subsidi
Sebagai informasi, selama menjabat sebagai Gubernur Jateng pada 2013-2022, Ganjar telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 360 miliar untuk membangun dan merevitalisasi pasar.
Tak hanya merevitalisasi pasar, Ganjar juga memberikan kredit murah yang bisa dimanfaatkan oleh pedagang pasar melalui program Kredit Lapak.
Adapun besaran pembiayaan yang diberikan lewat program tersebut adalah maksimal Rp 25 juta dengan suku bunga sebesar 2 persen.