KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo merespons undangan musyawarah besar (mubes) yang diberikan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) Pegunungan Jayawijaya, Wamena, Papua.
“(Berkunjung ke Wamena) sudah menjadi impian saya sejak lama. Ini menjadi salah satu daftar daerah yang ingin saya kunjungi. Ketika berkunjung ke Papua kemarin belum sempat ke Wamena,” tutur Ganjar, dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (8/12/2021).
Menurut dia, Wamena yang terletak di Lembah Baliem selalu menawarkan cerita indah dan menarik, baik dari sisi budaya, sejarah, maupun pariwisata.
“Saya waktu ke Papua ingin datang ke Wamena. Tempatnya indah dan cantik. Jadi kalau memang ada waktu ingin sekali ke Wamena. Ditambah banyak orang-orang Eropa yang datang ke sana untuk berlibur,” ujarnya.
Baca juga: Kantor Ganjar Pranowo Digeruduk Buruh yang Menolak Penetapan UMK Jateng Tahun 2022
Sebelumnya, Ganjar mendapatkan undangan dari IKPM Pegunungan Jayawijaya, Wamena, untuk datang ke mubes yang rencananya digelar pada akhir 2021.
“Kami bermaksud mengundang Pak Ganjar dalam kegiatan kami. Kemarin beliau sempat datang ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, tapi tidak sampai ke Wamena,” kata Perwakilan IKPM Pegunungan Jayawijaya Wamena se-Jawa-Bali Yanuar Mabel.
Ia melanjutkan, ketika mendengar Ganjar tidak menyambangi Wamena, IKPM Pegunungan Jayawijaya pun pun berinisiatif untuk mengundangnya.
“Kami sempat cerita agar berkenan datang ke kampung kami di Wamena. Kalau Bapak belum datang ke Wamena, berarti belum datang ke Papua. Beliau siap, ketika libur akan datang ke sana,” tutur Yanuar.
Baca juga: Ganjar Peringatkan Penambang di Lereng Gunung Merapi: Minggir Dulu, Bahaya
Yanuar mengaku bahwa Ganjar merupakan salah satu tokoh pemersatu suku, agama, dan ras.
“Pak Ganjar itu salah satu tokoh berjiwa milenial yang bisa menyatukan kami dari sisi perbedaan suku, agama, dan lainnya,” katanya saat bertamu ke Rumah Dinas Ganjar di Puri Gedeh, Rabu.
Terkait mubes, Ganjar pun mengusulkan adanya perubahan waktu. Sebab, waktu yang diusulkan berbarengan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Akan sangat disayangkan nantinya jika terbentur dengan kebijakan Nataru. Saya mengusulkan agar acara digelar secara hibrida untuk mengantisipasi jumlah peserta yang hadir,” tutur Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar mengapresiasi semangat luar biasa yang ditunjukkan para pelajar dan mahasiswa Wamena. Beberapa peserta bahkan datang dari Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Baca juga: Ganjar Kirim 50 Relawan untuk Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Ia pun berharap mereka bisa terus giat belajar sehingga bisa kembali untuk membangun Wamena.
"Kita kasih semangat mereka karena sedang belajar di seluruh Jawa-Bali untuk kemudian kita harapkan mereka pulang untuk membangun daerahnya," ucapnya.