KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengaku optimistis bahwa Gerakan Cinta Zakat akan menghasilkan banyak manfaat untuk masyarakat, khususnya terkait pengentasan kemiskinan.
Ia pun mencontohkan aksi berzakat yang rutin dilaksanakan para aparatur sipil negara ( ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Pada 2020, jajarannya bahkan berhasil mengumpulkan Rp 55 miliar zakat.
“Ini bisa menjadi spirit bersama untuk mencintai program Gerakan Cinta Zakat. Ini manfaatnya hebat sekali tetap banyak masyarakat belum tahu,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4/2021).
Manfaat tersebut, imbuh dia, salah satunya adalah penyelesaian berbagai persoalan kemiskinan secara lebih cepat. Hal ini bisa terjadi karena eksekusi cepat Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas).
Baca juga: Kata Ganjar Pranowo soal Peleburan Kemenristek dan Kemendikbud
“Sehingga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memaksimalkan fungsi-fungsi Baznas dalam pengentasan kemiskinan,” katanya.
Selain itu, Ganjar menyampaikan, program itu juga membantu banyak permasalahan sehari-hari masyarakat.
“Orang sakit tidak bisa bayar bisa cepat diselesaikan. Anak tidak bisa bayar sekolah bisa diselesaikan. Mungkin mereka itu belum tercatat di Dinas Sosial (Dinsos). Pokoknya sudah ada yang produktif dengan berbagai pelatihan, artinya ada banyak manfaat yang bisa diambil dari zakat,” paparnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri acara peluncuran Gerakan Cinta Zakat secara virtual, Kamis.
Acara ini dibuka langsung oleh Presiden Jokowi dan dilanjutkan dengan simulasi pembayaran zakat bersama Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji, bertempat di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Baca juga: Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang NTT, Ganjar: Ini Bagian dari Spirit Kebersamaan Kita
Ganjar menjelaskan bahwa pihaknya telah lama mengajak para ASN untuk berzakat melalui Baznas.
Meski sempat muncul pro dan kontra terkait gerakan zakat ASN, Pemprov Jateng memantau langsung pemotongan pendapatan ASN secara sistematis.
“Sebenarnya (Gerakan Cinta Zakat) ini adalah program luar biasa tapi masyarakat banyak yang tidak tahu. Maka dari itu perlu kita angkat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji menambahkan, penerimaan zakat dari ASN Pemprov Jateng pada 2020 mencapai Rp 55 miliar.
Nilai tersebut belum termasuk jumlah dari Baznas kabupaten atau kota yang totalnya mencapai Rp 400 miliar.
Ia menjelaskan, dari nilai sebesar 60 persen itu, beberapa di antaranya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan lewat bantuan langsung maupun program pelatihan.
Baca juga: Cerita Ganjar Ajak Ombudsman OTT di Jateng
“Insya Allah kita memang utamakan untuk pengentasan kemiskinan. Jadi zakat ini mengubah mustahik penerima menjadi muzaki pemberi. Itu tujuan utama kita,” jelasnya.
Sebagai informasi, Jokowi dalam sambutannya mengatakan, Gerakan Cinta Zakat diharapkan mampu mendukung program-program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.
Dengan begitu, lanjut dia, fungsi dari lembaga zakat di Indonesia bisa terus dimaksimalkan.
“Saya harap badan zakat ini bisa digunakan sebaik-baiknya untuk membantu sesama yang kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan untuk membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh di negeri kita,” tutur Jokowi.
Baca juga: Ganjar Minta Kepala Daerah di Jateng Satu Suara soal Larangan Mudik