Tinjau Penataan Kawasan Candi Borobudur, Ganjar: Progresnya Bagus

Kompas.com - 08/04/2021, 13:36 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, progres penataan Kawasan Candi Borobudur menjadi destinasi super prioritas nasional sudah berjalan dengan bagus.

Dia mengatakan itu saat gowes keliling Magelang untuk memantau sejumlah proyek penataan Candi Borobudur yang kini tengah berlangsung, Kamis (8/4/2021).

Dari pantauannya, sejumlah pekerjaan fisik di kawasan Borobudur sudah berjalan. Setidaknya, ada 13 titik pekerjaan fisik yang sedang dikerjakan.

"Saya lihat progresnya bagus, sudah ada yang dibangun, ada di satu lokasi progrsnya sampai 6 persen. Saya minta ada laporan mingguan, sehingga bisa kami pantau," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Informasi Sidak ke SMA di Semarang Bocor, Ganjar Pilih Pergi ke Ungaran

Pada kesempatan itu, Ganjar mengunjungi sejumlah proyek, antara lain pengolahan sampah di Desa Tuksongo, pembangunan community center Desa Kembanglimus, pembangunan gerbang Palbapang, hingga pengembangan desa akses budaya Mendut-Pawon di Desa Bojong Magelang.

Tak hanya mengecek progres pembangunan, Ganjar juga menanyakan secara langsung masalah-masalah yang ada.

Hal itu dilakukannya seperti saat meninjau pembangunan gerbang Palbapang, Di sini, ia mendapat laporan adanya kendala tiang listrik di lokasi proyek.

Ganjar pun langsung meminta Asisten Ekonomi dan Pengembangan Peni Rahayu untuk menelpon langsung General Manager (GM) Perusahaan Listrik Negara (PLN). Setelah ditelpon, persoalan itu langsung selesai.

Baca juga: Gubernur Ganjar Izinkan Ibadah Ramadhan di Masjid, asalkan...

“Secepat itu sebenarnya kami menyelesaikan masalah di lapangan," kata gubernur berambut putih itu.

Ganjar mengatakan, apa yang dilakukan itu adalah konsekuensi setelah meminta izin ke  Menteri Koordinator untuk jadi mandor, sehinga harus memantau secara langsung.

Tak hanya itu, Ganjar juga menemukan persoalan pembangunan yang harus mengubah tata ruang. Dalam kesempatan itu, Ganjar langsung bicara dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang dan segera diproses cepat.

"Maksud saya, yang pernak-pernik ini bisa cepat, kalau ada yang tersumbat harus dibolongi. Nanti yang sifatnya butuh kebijakan lebih besar, tentu kami konsultasi dengan pusat. Jadi hari ini, saya menjalankan tugas mandor itu," ucapnya.

Baca juga: Sidak Uji Coba Belajar Tatap Muka, Ganjar Tegur Guru karena Tak Disiplin Jaga Jarak

Selain itu, Ganjar meninjau pula pengolahan sampah di sejumlah titik di Borobudur. Dia optimistis pengembangan itu akan membuat kebersihan lingkungan terjaga.

"Bagus tadi saya tengok, pengolahan sampahnya terpadu, kebersihan terjaga. Kalau semua sampah di Borobudur bisa ditangani dengan baik, tentu ini akan bagus," tegasnya.

Meski pembangunan fisik telah berjalan, namun penataan kawasan Borobudur, lanjut Ganjar, tidak hanya fisik semata. Ada event, sport tourism, seni, budaya, balkondes, partisipasi masyarakat dan lainnya.

"Jadi penataan ini harus menyeluruh, tidak hanya fokus pada pembangunan fisik semata," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Permukiman Wilayah 1 Jateng, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dwiatma Singgih mengatakan, progres seluruh proyek pembangunan di Borobudur sekitar 7 persen.

Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Ganjar Usul Vaksinasi Lansia Paralel dengan Guru

Pihaknya akan terus mengebut, sehingga target di 13 titik lokasi pembangunan fisik selesai pada akhir tahun ini.

"Kami senang karena Pak Ganjar memantau secara langsung. Kami akan berupaya mempercepat pekerjaan dan beliau sudah komitmen kalau ada kendala langsung dilaporkan," katanya.

Dwiatma menambahkan, pihaknya akan berkomunikasi secara intens dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, khususnya Ganjar. Setiap minggu, pihaknya akan memberikan laporan progres pembangunan.

"Nanti tiap minggu akan kami laporkan progresnya, agar kalau ada hambatan bisa dicarikan solusi bersama," ungkapnya.

Baca juga: Bukber dan Sahur on The Road Selama Pandemi, Ganjar: Ora Usah, Nang Omah Wae

Terkini Lainnya
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com