KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo menyebut gerakan Jateng di Rumah Saja cukup efektif menurunkan angka kasus Covid-19.
“Selama dua hari di rumah saja, angkanya turun luar biasa, yakni 40 hingga 50 persen lebih. Dari grafiknya ada penurunan, bahkan untuk tren mingguan juga,” kata Ganjar dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 di Lantai 2 Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jateng, Senin (15/2/2021).
Kesuksesan aksi itu, lanjut Ganjar, juga terlihat dari beberapa rumah sakit yang menutup tempat isolasi. Menurutnya, fenomena tersebut menunjukkan optimisme Jateng untuk menurunkan kasus Covid-19.
Selain itu, Ganjar menerangkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan skenario vaksinasi dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hal ini dilakukan untuk menjaga tren positif penurunan angka kasus Covid-19 di Jateng.
Baca juga: Ganjar soal Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Jateng: Belum Ada Informasi dari Mendagri
"Sementara kalau terjadi penurunan, PPKM efektif di satu tempat saja. Belum berpikir ke sana (Jateng di Rumah Saja). Tapi kalau terjadi peningkatan, bukan tidak mungkin akan kami lakukan (lagi),” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua, Ganjar mengaku, Jateng merupakan provinsi yang gencar melaksanakan vaksin tertinggi kedua di Indonesia.
“Namun di tahap pertama perlu digenjot karena ada beberapa daerah di Jateng yang belum selesai. Untuk tahap kedua, Jateng tertinggi di Indonesia,” ungkap Ganjar.
Baca juga: Cerita Ganjar Kenang Sosok Budayawan Prie GS: Masyarakat Indonesia Kehilangan
Ganjar menuturkan, ke depannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng telah menyiapkan skenario vaksinasi yang diselenggarakan atas keputusan rapat bersama pihak-pihak terkait.
Pelaksanaan vaksinasi itu, jelas Ganjar, telah disiapkan dengan empat metode, titik pelaksanaan, dan cold chain.
“Terlebih ini untuk beberapa jenis vaksin yang membutuhkan suhu minus banyak sekali,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus penyebaran Covid-19 di Jateng terus mengalami penurunan. Sebanyak 35 kabupaten atau kota di Jateng kini tidak lagi memiliki zona merah.
Baca juga: Ganjar Minta ASN Pemprov Jateng di Rumah Saja Selama Libur Panjang Imlek
Hal itu tidak lepas dari upaya Pemprov Jateng dalam menangani Covid-19 dengan berbagai upaya, seperti PPKM, percepatan vaksin, dan aksi Jateng di Rumah saja pada Sabtu (6/2/2021) hingga Minggu (7/2/2021).
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng mencatat hingga Minggu (7/2/2021), semuah daerah di Jateng telah mamasukki zona oranye.
“Pada 18-24 Januari, Grobogan, Klaten, Kota Semarang, dan Kendal masuk zona merah. Sedangkan 25-31 Januari Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora, dan Kebumen masuk zona merah. Per 7 Januari, semuanya masuk zona oranye,” papar Ganjar.
Lebih lanjut, ia menerangkan, tren bulanan Covid-19 di Jateng telah mengalami penurunan menjadi 28.189. Sebelumnya, angka kasus Covid-19 mencapai 30.948 pada Desember 2020.
Baca juga: Petugas Malah Karaoke Saat Korban Banjir Minta Beras, Disebut Butuh Refreshing, Ganjar Turun Tangan
“Untuk tren mingguan hingga Minggu 14 Februari kemarin, angka juga turun. Terakhir ada di angka 4.721 dari minggu sebelumnya yang mencapai 5.530 kasus,” jelasnya.