KOMPAS.com – Beberapa pedagang pasar wilayah Solo Raya, terkesan ketika menaiki Bus Rapid Transit ( BRT) Trans Jateng rute Solo-Sragen, yang baru diluncurkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, di halaman Balai Kota Surakarta, Kamis (3/9/2020).
Setelah melakukan peluncuran dengan menyiram air kembang dan memecahkan kendi pada bus, Ganjar memang langsung menjajal moda transportasi tersebut dan dibuat terkejut dengan keberadaan enam ibu-ibu.
“Lho iki sopo (ini siapa)? Kok sudah naik bus,” tanya Ganjar, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu pedagang bernama Marti (62), warga Sumberlawang Sragen pun menjawab pertanyaan Ganjar.
Baca juga: Kenapa Model Kursi Bus Perkotaan atau BRT Saling Berhadapan?
“Kulo (saya) pedagang pasar pak. Niki njajal BRT, jare nyaman (ini mencoba BRT yang katanya nyaman). Ternyata beneran enak pak,” kata Marti.
Senada dengan Marti, pedagang lainnya bernama Sri Lestari (55) pun mengatakan hal serupa.
“Kalau ini adem pak, nyaman lagi. Alhamdulillah sangat terbantu. Kalau mau ke pasar jadi tidak khawatir berjubel di bus,” kata Sri.
Keduanya pun bersyukur Ganjar telah membuka BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen.
Baca juga: Bus Trans Jateng Koridor Solo-Sragen Beroperasi, Tarif Gratis 9 Hari ke Depan
“Maturnuwun pak, sakniki ongkos angkot murah (terima kasih sekarang ongkos angkutan umum murah). Naik bus senyaman ini hanya Rp 4000 untuk penumpang umum. Biasanya kalau ke pasar saya harus bayar Rp 7500. Sisanya bisa ditabung untuk kebutuhan lainnya,” kata Marti.
Sebagai informasi, sebanyak 14 armada BRT Trans Jateng rute Solo-Sragen, akan melayani penumpang mulai dari Terminal Tirtonadi Solo hingga Terminal Sumberlawang Sragen, dengan jeda maksimal keberangkatan 10-15 menit.
Hingga Rabu (9/9/2020), penumpang pun dapat menaikinya secara gratis.
Selama ini Ganjar memang berkomitmen melakukan aglomerasi angkutan umum untuk menghubungkan sejumlah wilayah.
BRT Trans Jateng sendiri diperuntukkan untuk membantu masyarakat mendapat moda transportasi yang aman, nyaman dan murah.
“Biasanya angkot kan jelek, panas, berjubel. Memang negara harus hadir. Ini mengapa saya terinspirasi membuat transportasi umum yang apik, resik dan murah,” kata Ganjar.
Baca juga: Luncurkan Trans Jateng Purbalingga-Banyumas, Ganjar Ajak Warga Naik Bus
Sejauh ini, BRT Trans Jateng sudah tersedia pada rute Semarang-Bawen, Purbalingga-Purwokerto, Semarang-Kendal, Purworejo-Temanggung, dan Solo-Sragen.
“Dengan ongkos Rp 4.000 untuk umum serta Rp 2.000 untuk pelajar, buruh, dan veteran, tentu sangat membantu. Biaya transportasi masyarakat bisa dikurangi untuk memenuhi kebutuhan lainnya,” kata Ganjar.
Ganjar pun mewanti-wanti seluruh pengelola BRT Trans Jateng untuk melayani masyarakat dengan penuh integritas. Kondisi bus juga harus selalu bersih dan nyaman, disertai senyum sapa dan pelayanan yang ramah.
“Kalau ada barang tertinggal, pastikan kembali kepada yang berhak. Jaga integritas dalam pelayanan. Jika menemukan pelayanan yang tidak memuaskan, masyarakat boleh memberi masukan secara langsung atau melalui media sosial saya,” kata Ganjar.