KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengabulkan permintaan seorang penyandang tuna rungu untuk magang di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Hal itu terjadi saat Ganjar menjadi pembicara dalam webinar bertema “Pemuda Pemudi Tuli Jawa Tengah adalah Agen Perubahan”, Kamis (27/8/2020).
Pada waktu itu, Kurnia Khoirul Chandra (24) mengatakan kepada Ganjar bahwa dia ingin sekali magang di Pemprov Jateng.
"Kamu besok datang ke sini, silahkan langsung magang di Pemprov Jateng," pinta Ganjar kepada Chandra seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Ganjar sendiri bangga dengan keseriusan Chandra yang langsung datang untuk magang di Pemprov Jateng, hari itu.
Baca juga: Disdikbud Jateng Siapkan Skenario Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Bahkan tak menunggu tanda tangan kontrak atau persyaratan administrasi lainnya, Ganjar langsung meminta Chandra mengikuti kegiatannya sore itu, yakni webinar dengan sejumlah media nasional.
"Mulai hari ini, silakan langsung magang di Humas, agar bisa mendapatkan penjelasan-penjelasan bahkan penugasan. Sehingga, Chandra bisa belajar apa yang dilakukan Pemprov Jateng sekaligus bisa membantu mengedukasi," katanya.
Kesenangan Chandra terhadap dunia komunikasi, menurut Ganjar, sangat tepat jika dirinya magang di Humas Jateng.
Menanggapi hal tersebut, Ganjar meminta agar Chandra bisa membantu menganalisis dan memberikan masukan kepada Pemprov Jateng terkait program-program yang ramah disabilitas.
Baca juga: Pejabat Tak Pakai Masker Saat Acara di Grobogan, Ganjar: Jangan Ada Kengeyelan
"Termasuk saya punya media sosial, seperti instagram, twitter, facebook, youtube, Chandra bisa menganalisis dan memberikan masukan ke saya,” ujarnya.
Ini dilakukan agar informasi yang ingin saya sampaikan pada masyarakat benar-benar bisa diterima semua kalangan.
Setelah diterima oleh Ganjar, Chandra dengan mantap pun langsung datang ke rumah Dinas Ganjar Puri Gedeh dengan wajah gembira, Jumat (28/8/2020).
Di hadapan Ganjar, dia tidak henti-hentinya menyampaikan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk magang di Pemprov Jateng.
Baca juga: Pekan Ini, Penegakan Hukum Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19 Serentak di Jateng
Melalui bahasa isyarat dan dibantu penerjemah, Chandra menyampaikan semua keluh kesah dan harapan dengan lancar kepada Ganjar.
Lulusan Fakultas Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan, dirinya sudah berkali-kali mengajukan lamaran magang kerja, namun selalu ditolak.
"Sudah lama saya kebingungan mencari tempat untuk magang, Alhamdulillah pak Ganjar memberikan kesempatan pada saya untuk magang kerja di Pemprov Jateng," kata Chandra dengan bahasa isyaratnya dan dibantu penerjemah.
Tak hanya sekadar mencari pengalaman kerja, tujuan Chandra magang di Pemprov Jateng adalah untuk mendorong aksesibilitas informasi publik bagi teman-teman seperjuangannya.
Dia juga ingin memperkenalkan dunia tuli kepada masyarakat.
Baca juga: Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Jateng Dinilai Masih Lemah
"Selama ini, teman-teman tuli itu butuh akses, dan saya ingin menyampaikan masukan dari teman-teman tuli di Jateng soal akses itu kepada pemerintah," kata Chandra.
Menurutnya, akses penyandang tuli khususnya tuli terkait informasi publik, lanjut Chandra, selama ini masih belum terpenuhi dengan baik. Banyak informasi visual, tanpa memberikan teks atau subtitle.
"Sementara juru bahasa isyarat juga tidak dipakai, sehingga informasi itu tidak sampai kepada kami," tegasnya.
Dengan magang di Pemprov Jateng dan bagian Humas yang dipilih, Chandra berharap dapat menjadi jembatan informasi publik kepada teman-teman tuli di seluruh Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
Baca juga: Gadis Desa Pelosok Anak Buruh Bangunan Ini Terpilih Jadi Paskibra Jateng, Cita-citanya Polwan
"Semoga ke depan Jawa Tengah semakin ramah terhadap penyandang disabilitas sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakatnya," ujarnya.