KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengakui, banyak anak muda Jateng yang berpotensi.
"Hanya saja, mereka belum terarah dengan baik sehingga startup-startup yang muncul belum begitu terasa dampaknya pada perekonomian Jateng," kata Ganjar.
Ganjar sendiri mengatakan itu usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi (Kedungsepur) di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020).
Senada dengan Ganjar, Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng Adin Hysteria mengatakan, selama ini upaya peningkatan ekonomi di Jateng hanya berfokus pada pembangunan pabrik dan industri manufaktur saja.
“Padahal, industri kreatif yang banyak digerakkan anak muda terbukti berhasil menyumbang peningkatan ekonomi sangat besar di Indonesia,” kata Adin, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (11/3/2020).
Menurut Adin, hal tersebut terjadi karena pandangan daerah terhadap industri kreatif masih sebelah mata. Selama ini kalau bicara mengenai peningkatan ekonomi, yang dipikirkan hanya membangun pabrik.
Baca juga: Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia Butuh Dukungan dan Kepedulian Pemimpin
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf) mencatat, industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional.
“Potensi industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda sangat bagus. Hanya saja belum digarap dengan benar,” kata Adin.
Terkait hal tersebut Ganjar mengatakan, pihaknya akan mendampingi dan membina anak muda Jateng yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif.
Bahkan belum lama ini, dirinya me-launching coworking space yang bisa digunakan sebagai tempat berlatih startup.
Baca juga: Ekonomi Kreatif dan Industri Kreatif
Untuk lebih memahami ekonomi kreatif, Ganjar pun mengundang perwakilan anak muda agar berbicara di hadapan bupati dan wali kota, pada Musrenbangwil Kedungsepur, di Kota Lama Semarang, Rabu (11/3/2020).
“Mereka memberi gambaran baru soal industri kreatif. Ini bisa memberi inspirasi, bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi,” kata Ganjar.
Dengan begitu Ganjar berharap, bupati dan wali kota se-Jateng menggandeng dan memberi akses sebesar-besarnya kepada generasi muda untuk membangun ekonomi kreatif di daerahnya masing-masing.
“Entah seni, film, kriya, dan lainnya, itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu. Nanti kami dorong seluruh kabupaten dan kota memberi ruang,” kata Ganjar.
Baca juga: Sandaga Uno Ajak Milenial Bikin Film untuk Majukan Ekonomi Kreatif
Ganjar mencontohkan, di daerah Lasem Rembang, terdapat tempat yang bisa digunakan anak muda untuk mengembangkan industri kreatif.
Selain itu, Bangka Belitung juga terkenal dan maju berkat industri film dan novel.
“Jateng bisa mengoptimalkan potensi yang ada baik dari sisi geografis, maupun sumber daya manusianya,” kata Ganjar.