KOMPAS.com – Sebagai negara dengan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif yang melimpah, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mengakomodasi kebutuhan kreativitas dan produtivitas.
Menurut Ketua Indonesia Creative City Network ( ICCN) Fiki Satari, salah satu upaya untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut adalah dengan meningkatkan bidang riset dan pengembangan guna mendorong pembangunan ekonomi kreatif.
“Caranya, dengan mewujudkan ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif, serta ditopang oleh kelengkapan infrastruktur kelembagaan,” kata Fiki.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Bincang Ekonomi Kreatif bersama Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, di markas Bandung Creative City Forum (BCCF), Sabtu (7/3/2020).
Baca juga: Pemprov Jateng Gelar Sayembara Desain Masjid Agung Jawa Tengah Di Magelang
“Bahkan, nasionalisme dan toleransi bisa dimulai dari industri kreatif ini. Kita bisa mencintai produk lokal dengan beragam unsur budaya," imbuhnya.
Sementara itu, Ganjar bercerita bagaimana dirinya mencoba mengakomodasi industri kreatif melalui beberapa kebijakannya. Misalnya, kewajiban mengenakan baju adat nusantara bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sederhana saja, dengan memakai baju adat dari berbagai daerah, akan tumbuh kecintaan pada budaya Nusantara. Industri batik dan lurik pun tumbuh pesat," ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/3/2020).
Selain itu, menurut Ganjar, booming media sosial harus dimanfaatkan sebagai pemantik kreativitas dan produktivitas, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang substantif. Dia kemudian mencontohkan penggunaan media sosial Tiktok yang sedang digandrungi.
"Setiap hari orang bermain-main lagu dan gerakan. Tidak bisa hanya berhenti sebagai hiburan, harus dimasukkan unsur budaya di situ, pesan toleransi. Coba bagaimana bikin Tiktok soal pancasila, soal berketuhanan," ujarnya.
Ganjar pun berencana mengaktivasi ruang diskusi kreatif di Jateng. Ia secara khusus mengundang para perwakilan ICCN untuk berbicara di hadapan para bupati dan wali kota Jawa Tengah.
Baca juga: Ganjar Pranowo Buka-bukaan soal Tantangan Ekonomi Tumbuh 7 Persen
"Bagaimana kalau saya mengundang teman-teman ke musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan)? Silakan ngomong tentang kota kreatif, kebutuhan dan aktivasinya, saya fasilitasi," kata Ganjar.
Untuk diketahui, ICCN merupakan lembaga yang menaungi pegiat kreatif seluruh Indonesia. Berawal dari Bandung, kini ICCN telah memiliki jaringan di lebih dari 200 kota.
Mereka telah mengaktivasi kampung hingga taman kota menjadi ruang-ruang publik yang menggairahkan iklim berkreasi dan berinovasi. Hasilnya meliputi kerajinan lokal hingga startup bisnis yang mendunia.
Tawaran itu pun disambut antusias oleh Fiki dan ratusan peserta BCCF, yang berasal dari Bandung, Bali, Kendari, Blitar, Semarang, Solo dan beberapa kota lainnya.