Antisipasi Dampak Corona, Ganjar Pranowo Siapkan Strategi Ekonomi dan Kesehatan

Kompas.com - 29/02/2020, 09:06 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan update terbaru, setidaknya ada 50 negara melaporkan temuan kasus infeksi virus corona.

Infeksi Covid-19 ini dinilai belum menunjukkan adanya pengaruh negatif, khususnya terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah ( Jateng).

Meski begitu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tetap mengantisipasi dampak tersebut, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan.

Antisipasi tersebut dibagi dalam dua klaster yakni strategis dan taktis. Penanggulangan potensi terjadinya wabah di Jawa Tengah pun diantisipasi.

Baca juga: Dinkes Jawa Tengah Klaim Wilayahnya Terbebas dari Virus Corona

"Kami membuat skenario, bagaimana penanggulangan penyakitnya dan secara ekonominya kita pertimbangkan masak-masak," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/2/2020).

Hal itu disampaikannya usai rapat koordinasi penanggulangan dampak virus corona terhadap perekonomian Jawa Tengah.

Rapat tersebut diikuti oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bea Cukai, dan para akademisi.

Untuk sektor perekonomian, Ganjar mengatakan pihaknya tengah mencermati adanya indikasi Jawa Tengah akan terdampak oleh dua hal.

Baca juga: Pemprov Jateng Gelar Sayembara Desain Masjid Agung Jawa Tengah Di Magelang

Pertama akibat virus Corona, dan kedua dampak dari status negara maju yang dilabelkan Amerika pada Indonesia.

Terkait hal itu, para pengusaha juga diprediksi bakal kesulitan bahan baku dan memerlukan kemudahan relaksasi.

"Maka tadi diskusinya adalah kita mencari negara-negara yang bisa memberikan bahan baku sebagai pengganti bahan baku yang sebagian besar bersumber dari China," ujarnya.

Pihaknya pun menyiapkan program relaksasi terutama dalam perizinan-perizinan.

Baca juga: Ganjar Wajibkan Seluruh OPD Jateng Miliki Akun Medsos Terverifikasi

Ganjar menyadari industri yang paling besar di wilayahnya yakni tekstil dan mebel, di mana sebagian besar bahan bakunya diimpor dari China.

Ia menyebutkan, rata-rata bahan baku seperti kapas hanya dapat bertahan selama dua bulan.

"Minggu depan akan diformulasikan bagaimana kami mengantisipasi secara strategis atau jangka panjang maupun taktis jangka pendek," terangnya.

Sedangkan untuk jangka pendek, lanjut Ganjar, diupayakan mencari bahan subtitusi kapas yaitu rayon.

Baca juga: Agar Kasus Bullying Siswi di Purworejo Tak Terulang, Pemprov Jateng Perbaiki Sistem Pendidikan

Meski demikian, Ganjar memastikan sampai saat ini virus corona yang telah merebak ke berbagai negara belum berdampak negatif pada perekonomian Jawa Tengah.

"Sampai sekarang belum terasa. Sampai April asumsinya akan berdampak, iya kalau kami diam. Tapi ini kami kan tidak diam," ujarnya.

Oleh karena itu melalui rapat koordinasi tersebut juga disusun strategi jangka panjang dan maupun jangka pendek.

"Yang pendek kami siapkan subtitusinya, meningkatkan konsumsi dalam negeri dan lainnya," kata Ganjar.

Baca juga: Pasca-tewasnya 10 Siswa di Sungai Sempor, BPBD Larang Warga Susur Sungai di Jateng

Selain sektor ekonomi, rapat tersebut juga membahas skenario dari sisi kesehatan.

Ganjar mengatakan telah menyiapkan seluruh rumah sakit untuk siaga.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan tempat isolasi jika wabah tersebut menyerang Jawa Tengah.

"Kami juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan, dan bandara," katanya.

 

 

Terkini Lainnya
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Borobudur Marathon 2025 Diikuti 11.500 Peserta, Perputaran Ekonomi Diprediksi Meningkat

Jateng Gayeng
Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Intervensi Spesifik Stunting Terbaik, Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari Kemenkes

Jateng Gayeng
Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Wamenkes Puji Program Speling Pemprov Jateng, Usulkan ke Presiden Jadi Program Nasional

Jateng Gayeng
Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Sebanyak 34 Investor Siap Investasi Rp 5 Triliun di Jateng, Gubernur Luthfi: Beberapa Sudah MoU

Jateng Gayeng
Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Banjir Semarang Mulai Mengering, BNPB dan Pemprov Jateng Pastikan Upaya Penanganan Terus Berlanjut Hingga Tuntas

Jateng Gayeng
Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Ekonomi Kreatif di Jawa Tengah Tumbuh Pesat

Jateng Gayeng
Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Resmikan Pabrik PT Formosa di Jepara, Gubernur Jateng Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Jateng Gayeng
Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Hujan Deras Akibatkan Banjir, BPBD Jateng Optimalkan Pompa hingga Salurkan Bantuan di Sejumlah Daerah

Jateng Gayeng
Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Gulirkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren 2026

Jateng Gayeng
Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Ahmad Luthfi Raih Penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Radar Kudus Award

Jateng Gayeng
1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

1,9 Juta Mangrove “Pagari” Laut Jateng, Resmi Catatkan Rekor Muri 

Jateng Gayeng
Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Salurkan Bantuan 1.000 Sambungan Listrik Gratis pada 2025

Jateng Gayeng
Pastikan MBG Aman, Pemprov Jateng Akselerasi Penerbitan SLHS

Pastikan MBG Aman, Pemprov Jateng Akselerasi Penerbitan SLHS

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com