KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, menanam pohon sebagai upaya pengembalian fungsi lahan hijau, di Pegunungan Patiayam, Kabupaten Kudus, Rabu (15/1/2020).
Perlu diketahui, kawasan tersebut merupakan lahan Perhutani yang dikelola masyarakat.
Ganjar pun mengatakan, pengembalian ekosistem di kawasan hulu merupakan cara ampuh menanggulangi bencana, khususnya banjir.
“Karena gundul, tanah dari perbukitan lari ke sungai sehingga menimbulkan sedimentasi. Hasilnya, air meluap. Cara mencegahnya ya dengan reboisasi,” kata Ganjar, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Penyebab Banjir dan 5 Provinsi Risiko Tinggi Banjir di Indonesia
Masyarakat dari unsur petani, pelajar, komunitas, dan organisasi masyarakat, turut dilibatkan.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar menyempatkan diri berdialog dengan petani yang menggarap kawasan Pegunungan Patiayam.
Ganjar mengajak seluruh masyarakat giat menanam. Minimal hingga tiga bulan ke depan, kegiatan penanaman dapat disegerakan.
“Kerahkan semua masyarakat untuk menanam, khususnya di lahan-lahan gundul,” kata Ganjar.
Baca juga: Intip Cara yang Benar Menanam Pohon di Rumah
Di tengah kegiatan, tiba-tiba salah satu petani bernama Huda (65) menyerobot ke tengah kerumunan.
Ia datang sambil mengacungkan tangan dan berteriak memanggil nama Ganjar.
“Pak saya mau protes. Tadi pagi saya membuat 45 lubang, tapi kok cuma 25 yang diisi,” kata Huda.
Mendengarnya, perhatian Ganjar langsung tertuju pada pria paruh baya tersebut. Ganjar merasa tidak paham dengan apa yang dimaksud Huda.
Baca juga: Ganjar: Rembugan Jadi Obat Toleransi di Jawa Tengah
“ Lubang opo? Kene-kene ngomong sing cetho (lubang apa, sini bilang yang jelas),” kata Ganjar.
Huda pun menjelaskan, tadi pagi ia sudah membuat 45 lubang untuk ditanami pohon. Namun saat Ganjar datang dan menanam bersama masyarakat, ia melihat beberapa lubang belum ditanami.
“Saya sampai hitung pak, kurang 15 lubang. Ini gimana pak, saya sudah capek ngelubangi tanahnya lo,” kata Huda.
Bukannya marah, Ganjar justru bangga dan senang melihat warganya kesal. Ganjar pun menepuk pundak Huda sambil tertawa.
Baca juga: Gembiranya Para Nenek Bertemu Ganjar, Gigi Palsu Hampir Copot hingga Rayu untuk Dipijat
“Sampeyan hebat, semangat menanamnya tinggi sekali. Tos dulu,” kata Ganjar sambil menjulurkan tangannya kepada Huda.
Menanggapi protes Huda, Ganjar langsung meminta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus mengirimkan bibit pohon ke ladang Huda.
“Hari ini dikirim, biar ditanam sama Pak Huda. Telpon pegawainya sekarang, biar saya dengarkan. Saya ndak mau nanti ketika saya pulang, pohonnya belum dikirim,” kata Ganjar.