KOMPAS.com – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Tengah ( Jateng) Susi Handayani mengatakan, terdapat tujuh kriteria yang harus dipenuhi agar kepala daerah dinobatkan sebagai pembina usaha terbaik.
“Kriteria itu adalah kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus Sumber Daya Manusia (SDM), pelanggan, data, informasi, dan analisis,” kata Susi, seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/11/2019).
Dari tujuh kriteria tersebut, tiga perusahaan Jateng yang diikutkan dalam Anugerah Paramakarya dinilai menjadi yang terbaik karena produktivitasnya tinggi.
Anugerah Paramakarya merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada kepala daerah yang memberi dukungan dan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil, menengah, dan besar.
Dalam Anugerah Paramakarya sendiri ada tiga kriteria perusahaan yang bisa diikutkan penilaian.
“Pertama, kriteria perusahaan kecil yang memiliki karyawan kurang dari 50. Kedua, perusahaan menengah yang memiliki karyawan 50 sampai 200. Ketiga, perusahaan besar yang punya lebih dari 200,” kata Susi.
Baca juga: Menelusuri Geliat UKM, Tulang Punggung Perekonomian Indonesia
Program Anugerah Paramakarya tersebut merupakan bantuan teknis global yang dikembangkan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) sejak 1994.
Tujuan program itu adalah mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) menciptakan pekerjaan yang layak. Dengan begitu, diharapkan UKM dapat bersaing di kancah internasional.
Nah karena tiga perusahaan Jateng tersebut memenuhi tujuh kriteria, maka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai Pembina usaha kecil, menengah, dan besar terbaik nasional.
Gubernur Jawa Tengah ini pun dianggap mampu mendorong tingginya angka produktivitas pekerja.
Ganjar pun mendapat penghargaan Anugerah Paramakarya dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, yang diberikan di Istana Wakil Presiden, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Menko Darmin Ingin Usaha Kecil Bisa Dapat Pembiayaan dari Pasar Modal
Ketua Dewan Juri Paramakarya 2019 Hariyadi B. Sukamdani mengatakan, penghargaan Paramakarya digelar oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi setiap dua tahun sekali.
"Penghargaan ini, selain berjenjang penilaiannya juga membaca kemungkinan keberlangsungan di masa mendatang. Untuk itu, jalinan antara pengusaha dan pemerintah dalam hal ini sangat penting," kata Hariyadi.
Dalam meningkatkan produktivitas pekerja di sektor UKM, Ganjar terlebih dahulu mencari penghambat UKM selama ini.
Menurut Ganjar, ada tiga hal yang membuat UKM mengalami stagnansi, yaitu tidak ada upgrading pada tenaga kerja, manajemen yang buruk, dan minimnya modal.
"Maka kami memberi pendampingan agar manajemennya tertata, pelatihan-pelatihan agar pekerja semakin terampil, dan akses modal lewat pinjaman dengan suku bungan rendah," kata Ganjar.