KOMPAS.com - Renovasi Stadion Jatidiri saat ini sudah mencapai 86 persen dari target penyelesaian 15 Desember 2018. Sedangkan keseluruhan pembangunan dengan sejumlah fasilitas ditarget bisa dimanfaatkan pada 2021 mendatang.
Jika sudah selesai, eksterior dan interior stadion ini diyakini bakal lebih megah dari Stadion Jakabaring Palembang.
Oleh karena itu, diharapkan keberadaan stadion yang bakal menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah tersebut bisa meningkatkan kecintaan masyarakat pada olahraga dan meningkatkan prestasi para atlet.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Urip Sihabuddin mengatakan, renovasi stadion yang merupakan rangkaian proyek Kawasan Olahraga Jatidiri di Kota Semarang itu menelan biaya Rp 1,1 triliun.
Selain stadion, di kawasan tersebut tersedia fasilitas GOR, kolam renang indoor, lapangan tenis standard international, lapangan voli pasir, kemudian sepatu roda.
Selain itu juga asrama, Sekolah Khusus Olahraga (SKO), gedung terpadu untuk tempat latihan cabang olahraga perorangan seperti silat. Kemudian gedung penunjang parkir vertikal serta youth dan gym center.
"Pembangunan semuanya akan selesai pada 2021. Total anggaran pembangunan kawasan ini mencapai Rp1,1 triliun dan dilakukan secara bertahap," kata Urip di Semarang dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima Jumat (30/11/2018).
Khusus untuk renovasi stadion, Urip menjelaskan meliputi pembangunan tribun, lapangan, kursi penonton, sebagian atap dan lintasan atletik dengan total anggaran Rp 610 miliar.
"Stadion ini memiliki kapasitas 45 ribu single seat. Ditunjang dua lift. Lampu akan memakai yang seperti di GBK (Gelora Bung Karno) karena ingin kalau dipakai malam hari tidak ada bayangan. Untuk rumput pakai rumput Italia," katanya.
Untuk eksterior, lanjut Urip, Stadion Jatidiri bakal berbeda dari stadion lain yang ada di Indonesia karena akan merepresentasikan budaya Jawa. Kanopi stadion kalau di lihat dari depan akan berbentuk gunungan wayang.
Meski secara lahan tidak seluas GBK dan Jakabaring, Urip mengatakan soal keindahan dan fasilitas tidak mau kalah.
"Stadion ini satu tingkat di atas Jakabaring dan sedikit di bawah GBK," katanya.
Khusus untuk atlet sepakbola, Urip memberi catatan meski pengerjaan lapangan akan usai pada 15 Desember 2018, tapi secara keseluruhan stadion baru bisa digunakan secara optimal pada akhir 2019.
Ini karena masih akan dilakukan pembangunan lintasan atletik, penyelesaian atap dan electrical mechanical lengkap, termasuk lampu dan lift.
"Saya belum bisa memberi penjelasan (untuk penggunaan stadion) karena harus lapor pak gubernur. Harus ada kajian teknis, karena dari sisi perencanaan, teknis dan pengawas mungkin enggak? Pengerjaan tahun depan kan juga besar," kata dia.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan renovasi Stadion Jatidiri ini sebagai upaya pembinaan olahraga di Jawa Tengah.
Hal itu, karena renovasi stadion akan lengkapi dengan SKO, asrama dan sejumlah fasilitas lain yang mendukung aktivitas para atlet agar bisa lebih berpretasi.
Selain itu, kompleks ini juga diharapkan bisa menjadi sport tourism kebanggaan warga Jawa Tengah dengan sejumlah fasilitas yang ada.
“Setelah fasilitas, sarana dan prasarana bagus, pembinaan atlet-atletnya juga harus bagus sehingga prestasi bisa tercapai. Masyarakat juga harus ikut menjaga Jatidiri yang menjadi kebanggaan bersama, jangan dicorat-coret, dijaga kebersihannya,” ujar Ganjar.