Obligasi Daerah, Alternatif Pembiayaan Percepatan Pembangunan di Jateng

Kompas.com - 04/12/2017, 16:23 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan arahan usai melantik Bupati Brebes, Senin (4/12/2017). Untuk percepatan pembangunan, Ganjar meminta kepala daerah mencari pembiayaan lain, salah satunya obligasi daerah. 
Kompas.com/Andi Kaprabowo Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan arahan usai melantik Bupati Brebes, Senin (4/12/2017). Untuk percepatan pembangunan, Ganjar meminta kepala daerah mencari pembiayaan lain, salah satunya obligasi daerah.

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerah di kabupaten/kota Jawa Tengah melepas obligasi daerah atau meminjam uang di bank sebagai sumber pembiayaan daerahnya. Hal itu penting demi percepatan pembangunan dan pelaksanaan program lain khususnya pengentasan kemiskinan di provinsi.

Hal itu disampaikan Ganjar usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Brebes, Idza Priyanti dan Narjo di Wisma Perdamaian Semarang, Senin (4/12/2017). Menurut Ganjar, obligasi daerah harus dimaksimalkan agar pemerintah daerah tidak melulu mengandalkan pendapatan daerahnya yang membutuhkan waktu lama.

"Pembiayaan di daerah selama ini konvensional, menggunakan pajak, Pemasukan Asli Daerah (PAD) dan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Padahal, ada salah satu cara lain yang bisa digunakan yakni obligasi daerah," kata Ganjar.

Dengan pembiayaan itu,  pemerintah, lanjut Ganjar memiliki sumber keuangan yang cukup besar. Misalnya satu daerah bisa meminjam Rp 200 miliar saja, itu sudah bisa digunakan untuk membangun infrastruktur yang sangat banyak.

"Sehingga berbagai pekerjaan bisa diselesaikan di depan, tinggal nantinya mengangsur saja menggunakan APBD dan sumber pendapatan yang ada," tegasnya.

Dengan pembiayaan dari pinjaman di bank tersebut lanjut Ganjar, tidak ada alasan lagi daerah mengeluh kekurangan anggaran. Mekanisme dan dasar hukum terkait obligasi daerah itu sudah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga tidak perlu khawatir akan bermasalah.

"Regulasi sudah ada, tinggal melaksanakan saja. Maka setiap melantik kepala daerah, saya selalu menekankan agar mereka memaksimalkan sumber pembiayaan tersebut," terangnya.

Ganjar melanjutkan, apabila semua daerah memanfaatkan obligasi daerah,  dia yakin percepatan pembangunan akan terwujud.

Selain itu, penanggulangan kemiskinan juga akan semakin merata karena daerah memiliki sumber pendapatan yang besar.

"Silakan pakai, ini sah dan negara juga tidak akan merugi. Jangan takut untuk beralih dari konvensional ke modern demi pembangunan provinsi ini," tegas dia.

Beberapa daerah

Ganjar menerangkan, penggunaan pembiayaan dari obligasi daerah itu sudah diterapkan di beberapa daerah di Jateng. Ia menyebutkan, daerah seperti Temanggung, Wonogiri, Sragen, Grobogan, dan daerah lainnya.

"Ada yang digunakan untuk membangun rumah sakit, ada yang untuk infrastruktur dan program lainnya," terangnya.

Bupati/wali kota lanjut Ganjar dapat melakukan obligasi daerah di sejumlah bank. Namun ia menyarankan agar menggunakan Bank Jateng karena milik Jateng sendiri.

"Ada banyak bank, silakan pilih. Tapi lebih baik pakai bank Jateng karena itu milik kita," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Pemprov Jateng Kucurkan Rp 98,9 Miliar untuk Bonus Atlet Peparnas 2024
Jateng Gayeng
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Hari Sumpah Pemuda, Pj Gubernur Jateng Ajak Pemuda Kembangkan Potensi Melalui “Klik Yanda”
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Insentif Rp 104,7 Miliar untuk Pengajar Keagamaan
Jateng Gayeng
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jadi Juara Umum Peparnas 2024, Kontingen Jawa Tengah Dapat Bonus Setara Atlet PON
Jateng Gayeng
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Terima Subroto Award 2024, Pemprov Jateng Jadi Provinsi Pengelola Air Tanah Terbaik
Jateng Gayeng
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Lewat Inovasi Pelayanan Publik, Pemprov Jateng Raih 2 Penghargaan dari Kemenpan-RB
Jateng Gayeng
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Atlet-atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Dapat Uang Pembinaan Senilai Rp 60,6 Miliar
Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Pemprov Jateng Bantu Rumah Gratis untuk 98 KK Terdampak Rob di Pekalongan
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Pj Gubernur Jateng Lepas Kirab Obor Peparnas di Api Abadi Mrapen
Jateng Gayeng
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Dikabarkan Tak Salami Andika Perkasa Saat Deklarasi Damai, Pj Nana Beri Klarifikasi
Jateng Gayeng
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Kontingen PON Jateng Sukses Gondol 260 Medali, Pj Gubernur Nana: Mereka Patriot Olahraga
Jateng Gayeng
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Berhasil Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Terima Insentif Fiskal Rp 6,45 Miliar dari Wapres Ma’ruf
Jateng Gayeng
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Targetkan Minimal 50 Emas, Jateng Bidik 3 Besar pada PON 2024
Jateng Gayeng
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Pj Gubernur Nana Tegaskan Stakeholder Siap Kawal Pilkada 2024 di Jateng 
Jateng Gayeng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Peringati HUT Ke-79 RI, Pj Gubernur Nana Paparkan Capaian Pembangunan Pemprov Jateng
Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke