WONOGIRI, KOMPAS.com - Suasana lokasi pengungsian korban bencana longsor di Desa Dlepih Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah langsung riuh saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi lokasi itu, Minggu (2/12/2017).
Ribuan pengungsi yang ada di situ langsung gembira dan menyambut kedatangan orang nomor satu di Jawa Tengah itu dengan suka cita. Dengan antusias, mereka mencoba mendekati Ganjar untuk sekadar menyalami atau mengajak berfoto bersama.
Meski mendatangi lokasi bencana, Ganjar tidak ingin larut dalam kesedihan. Berbagai cara dilakukan Ganjar untuk menghibur ribuan pengungsi di lokasi itu.
Hal itu ditunjukkan Ganjar dengan cara membagikan kaus dan mainan untuk anak-anak korban pengungsian. Selain itu, ia juga mendatangi satu persatu pengungsi dan menanyakan kabarnya serta memberikan motivasi.
Lucunya lagi saat Ganjar mengajak segerombolan nenek-nenek berusia 80 tahun untuk bernyanyi. Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta enam orang nenek-nenek untuk menyanyi lagu Garuda Pancasila.
Dengan antusias, nenek-nenek tersebut menyanyikan lagu permintaan Ganjar, meski sebagian di antara mereka banyak yang tidak hafal dan salah lirik lagunya.
"Mboten apal pak, wong mboten pernah sekolah (tidak hafal pak, soalnya tidak pernah sekolah)," kata nenek Paikem,83, salah satu pengungsi.
"Mboten nopo-nopo, sing penting bahagia (tidak apa-apa, yang penting bahagia)," kata Ganjar.
Paikem dan nenek-nenek lain mengaku senang didatangi oleh Ganjar Pranowo. Menurutnya, kedatangan Ganjar memberikan kebahagian tersendiri.
"Remen sanget, rasane seneng, mpun disambangi lan diperhatekno (rasanya seneng sekali sudah dibesuk dan diperhatikan) Bapak Gubernur," imbuh Paikem.
Paikem dan 1300-an warga terpaksa mengungsi karena bencana longsor yang menimpa desa mereka beberapa hari lalu. Selain mengakibatkan kerusakan rumah, longsor juga mengakibatkan dua warga Dlepih meninggal dunia.
Beri bantuan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi dua lokasi bencana yang berbeda yakni di Kabupaten Klaten dan Wonogiri. Di Kabupaten Klaten, Ganjar mendatangi puluhan warga yang mengungsi akibat bencana banjir.
Di lokasi itu, Ganjar memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 100 juta dan kebutuhan pokok untuk para pengungsi. Sementara di Wonogiri, Ganjar memberikan bantuan Rp 200 juta dan bantuan bahan makanan lainnya serta peralatan memasak.
"Ini tindakan yang bisa dilakukan saat ini, sambil kami menunggu para ahli sudah kami terjunkan untuk melakukan pengecekan di lokasi bencana," kata Ganjar.
Disinggung terkait relokasi bagi warga Dlepih Wonogiri, Ganjar mengaku masih belum bisa mengambil keputusan. Sebab, belum ada hasil dari pengecekan di lapangan, apakah di lokasi itu aman untuk dihuni atau tidak.
"Kalau memang tidak aman dan warga mau direlokasi, langsung kami carikan tempat untuk relokasi. Namun kan tidak semudah itu, harus ada prose yang dilalui. Sekarang tim saya sudah bekerja di lokasi-lokasi itu," terang Ganjar.
Ditambahkan Ganjar, kondisi bencana yang terjadi saat ini memang diluar prediksi. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh kepala daerah untuk waspada dan benar-benar melakukan pendataan pada daerah-daerah rawan bencana. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO).