GROBOGAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat sumringah saat mengunjungi Desa Rejek, Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, Rabu (29/11/17). Apa yang membuatnya begitu bahagia? ternyata Ganjar terpukau dengan proses pemanfaatan gas rawa yang dilakukan masyarakat.
Di lokasi itu, Ganjar menyaksikan bagaimana warga setempat memanfaatkan gas rawa untuk keperluan dapur sehari-hari. Gas diambil dengan cara mengebor tanah dengan kedalaman 50 meter. Kemudian, gas yang bercampur air tersebut dipisahkan menggunakan dua tabung yang berbeda, satu untuk menampung air dan satunya lagi untuk menampung gas. Dari tabung berisi gas itulah kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga secara gratis.
"Meskipun sederhana, teknologi pemanfaatan gas rawa di Grobogan ini mungkin satu-satunya di dunia. Potensinya sangat bagus, mungkin bisa tahan 100 tahun," kata Ganjar saat mengunjungi lokasi itu, Rabu (29/11/2017).
Ganjar menambahkan, pemanfaatan gas rawa ini menjadi bukti bahwa sebenarnya kedaulatan energi bisa terwujud di Jawa Tengah. Di lokasi itu saja misalnya, lebih dari 100 kepala keluarga yang tidak perlu membeli gas LPG di pangkalan.
"Kalau sebelumnya sebulan satu KK menghabiskan dua tabung, ya kira-kira Rp 40.000, sekarang mereka gratis, ini bukti betapa kedaulatan energi itu bisa diwujudkan," tegasnya.
Lakukan pendalaman
Keberhasilan warga Rejek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan memanfaatkan gas rawa akan menjadi perhatian pemerintah. Ganjar mengatakan, pihaknya akan memimta Dinas Energi Sumber Daya Mineral untuk melakukan penelitian dan pendalaman lebih lanjut.
"Kalau ternyata bisa lebih dioptimalkan dan dikembangkan lagi, maka akan kami kembangkan. Kalau bisa jangkauannya lebih luas, akan semakin membantu," ucap Ganjar.
Namun, untuk sementara, lanjut dia pemanfaatan gas rawa di lokasi itu sudah sangat bagus. Nantinya, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pengeboran di lokasi lain untuk memperbanyak penyebaran gas kepada masyarakat.
"Kami juga ingin menyempurnakan teknologi yang saat ini digunakan. Kalau bisa lebih bagus dan bermanfaat, pasti akan kami lakukan," pungkasnya.
Keberadaan gas di Desa Rejek Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan memang sudah sejak lama. Warga mengaku, gas alam sering muncul saat warga menggali sumur.
"Kalau gas di sini memang sudah lama, sejak saya kecil, tapi baru kali ini dimanfaatkan dan bisa digunakan untuk memasak," kata Imanah (30), salah satu warga.
Imanah mengaku gas rawa yang digunakannya sangat bagus. Nyala api stabil dan tidak menimbulkan bau. "Hasil makanannya juga enak, tidak berbau. Sama seperti gas LPG yang kita beli di pasar, cuma bedanya ini gratis," terangnya sambil tertawa.
Adanya pengolahan gas rawa itu lanjut Imanah menjadi berkah tersendiri warga. Mereka kini tidak perlu mengeluarkan uang untuk keperluan gas. "Namun nanti kami akan iuran untuk perawatannya, supaya bisa bermanfaat dalam waktu yang lama," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)