TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Sedekah Turonggo Bhumi Pala di Kabupaten Temanggung, Sabtu (25/11/2017) membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkesima. Ia memastikan, acara pentas seni kuda lumping dengan 1000 peserta itu akan dijadikan event tahunan sebagai salah satu wisata budaya andalan di Jawa Tengah.
"Ini menarik sekali, harus dilanjutkan dan dimasukkan dalam kalender event pariwisata Jawa Tengah sebagai event budaya tahunan andalan," kata Ganjar.
Pihaknya memastikan akan mendukung hal itu. Ia tidak mau kesenian kuda lumping tidak diperhatikan seperti sebelum-sebelumnya.
Ganjar mengatakan, sebelum ia menjadi gubernur, kesenian kuda lumping tidak mendapat perhatian dari pemerintah Jawa Tengah.
"Saat ini, kesenian kuda lumping atau jathilan ini harus didukung dan dikembangkan sebagai aset kebudayaan Jawa Tengah yang bernilai tinggi," imbuhnya.
Event tersebut lanjut Ganjar memiliki daya tarik yang sangat tinggi. Dirinya membayangkan, jika sudah menjadi event tahunan, nanti akan banyak turis yang datang untuk menyaksikan acara itu.
"Nanti dari 1000 jaran kepang itu, 100 diberikan kepada turis. Ajak mereka menari bersama, tentu sangat menarik," tegasnya.
Kaderisasi
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, jika acara itu nantinya dijadikan event tahunan, ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan para seniman kuda lumping.
Pertama adalah pengkaderan. Ganjar menginginkan agar proses pengkaderan seniman kuda lumping harus dilakukan secara masif.
"Pelatihan-pelatihan kepada anak muda harus terus dilakukan, agar kesenian ini tidak mati," ucapnya.
Selain itu, Ganjar juga berpesan kepada para seniman kuda lumping untuk melakukan kreasi dalam hal koreografi.
"Biar tidak monoton, harus ada kreasi dan koreografi baru agar masyarakat khususnya wisatawan asing tidak bosan meskipun mengunjungi event ini setiap tahun," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)