TEMANGGUNG, Kompas.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Taman Wisata Alam Lembah Sindoro Posong, Desa Tlahap, Kecamatan Kledung Kabupaten, Temanggung Jawa Tengah, Jumat (17/11/2017) malam. Dalam kunjungan itu, Ganjar mengajak beberapa blogger, vlogger dan pegiat media sosial di Jawa Tengah untuk ngobrol bersama dan mengeksplor wisata alam di daerah tersebut.
Selain para pegiat medsos itu, obrolan santai tersebut juga diikuti oleh sejumlah wisatawan mancanegara. Warga dan pegiat wisata di daerah setempat juga diajak rembugan bareng mengenai berbagai permasalahan, potensi dan bagaimana cara untuk memasarkan obyek wisata serta kearifan lokal yang ada di sana.
Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta masukan dan saran kepada warga terkait pengembangan obyek wisata alam Posong. Dengan antusias, warga setempat mengutarakan uneg-uneg serta harapan mereka kepada sang gubernur.
Salah satunya Sofiyan,30, salah satu pegiat wisata di obyek wisata alam Posong. Kepada gubernurnya , Sofiyan mengeluhkan akses jalan menuju obyek wisata masih jelek. Ia berharap jalanan diaspal agar lebih lancar, karena sekarang jalanan masih berupa batu alam yang ditata dan sering licin saat hujan.
"Njenengan merasakan sendiri pak, jalan di sini jelek dan sempit. Kalau ada mobil papasan tidak bisa, mohon diperhatikan akses jalannya," kata Sofiyan.
Ia meminta pemerintah daerah memperbaiki jalan menuju obyek wisata itu agar lebih baik. Selain itu, ia juga meminta agar jalan diperlebar agar kendaraan roda empat dapat berpapasan.
"Mintanya agar jalan diperlebar, kalau akses gampang, turis akan semakin banyak pak," imbuh Sofiyan.
Memberdayakan
Alih-alih mendapat jawaban yang diinginkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo justru memberikan jawaban lain. Ganjar tidak langsung menyetujui usulan itu, namun ia justru memberikan pendapat yang tidak terpikirkan oleh masyarakat.
"Kalau mobil tidak bisa papasan karena jalannya sempit, kenapa mobil wisatawan tidak parkir di bawah saja, sementara untuk menuju ke wilayah obyek wisata ini, warga memberdayakan tukang ojek atau angkot untuk antar jemput wisatawan," kata Ganjar.
Jawaban Ganjar tersebut membuat Sofian dan warga tidak puas. Namun, Ganjar memberikan pengertian tentang jawabannya itu.
Menurut Ganjar, obyek wisata alam yang banyak di Jawa Tengah ini harus bisa memberdayakan masyarakatnya. Tidak hanya bisa menjadi penjual makanan atau minuman, warga juga bisa mendapat penghasilan dari hal lain, termasuk ojek wisatawan.
"Kan semakin menarik, semua masyarakat dapat diberdayakan. Itu menurut saya lebih bagus, daripada melebarkan jalan yang biayanya sangat besar, namun tidak memberikan dampak banyak bagi semua kalangan masyarakat," lanjut dia.
Apalagi lanjut Ganjar, obyek wisata alam Posong merupakan obyek wisata pemandangan alam yang sangat alami. Berada di atas pegunungan, pemandangan yang ditawarkan obyek wisata ini sangat indah dan menarik.
Menurutnya, konsep alami itulah yang membuat para turis khususnya mancanegara banyak mengunjungi lokasi wisata ini. Mereka lebih senang jika wisata yang mereka kunjungi masih alami tanpa sentuhan modern.
Untuk membuktikan hal itu, Ganjar langsung menanyakan kepada sejumlah wisatawan asing yang diajak dalam pertemuan tersebut. Mayoritas mereka menjawab memilih lokasi Posong alami seperti sekarang daripada dibangun.
Saya suka jalanan dari batu yang ditata, lebih terlihat alami. Jadi jangan diaspal," kata Midori, wisatawan dari Jepang.
"Nah, dengar sendiri kan, wisatawan asing itu kesini karena masih asri, alami. Ini daya tarik yang luar biasa, jadi jangan diubah," tegas Ganjar.
Optimal
Dalam kesempatan itu pula, Ganjar mengajak seluruh komunitas blogger, vlogger dan pengguna media sosial untuk terus meng-update tempat-tempat wisata di Jawa Tengah. Sebab menurut Ganjar, peran blogger, vlogger dan pengguna medsos sangat besar untuk mengenakan obyek wisata kepada dunia.
"Kenapa orang mau datang ke Posong yang letaknya terpencil seperti ini, itu karena melihat di internet. Betapa besar pengaruh kemajuan teknologi ini untuk mengembangkan potensi wisata Jawa Tengah," ucap Ganjar.
Selain kepada pakar di dunia maya itu, Ganjar juga mengajak masyarakat sekitar mulai sadar teknologi. Mereka dituntut rajin menulis apa saja hal yang ada di lokasi itu, baik wisata, budaya, seni dan sebagainya.
"Silahkan ditulis, difoto, dibuat video apa saja asal menarik mengenai tempat ini kemudian upload ke internet. Tulis saja semuanya, update terus agar para wisatawan khususnya mancanegara melihat dan tertarik berkunjung ke tempat ini," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)