SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan dirinya teguh untuk bersikap tegas, jujur, dan keras saat mengambil sejumlah kebijakan. Namun, ia tak serta merta bersikap keras untuk bisa mengubah kondisi.
Seorang siswi bernama Desti menilai, Ganjar memiliki sifat yang jujur, tegas, dan berani. Pelajar itulantas menanyakan apakah Ganjar tidak takut dengan konsekuensi dari sikapnya.
"Bapak kan tegas dan keras, enggak takut dimusuhi Pak?" tanya Desti.
Sambil tersenyum Ganjar mengatakan ketegasan serta keinginan untuk melakukan sesuatu secara transparan merupakan hal yang harus dilakukan pemimpin.
Selama dua periode menjadi anggota DPR RI, Ganjar dan rekannya sesama legislator mencoba untuk mengubah sistem yang dinilai tertutup dan tidak transparan. Namun, lanjut Ganjar hal tersebut memang membutuhkan strategi khusus.
"Saya pernah berdebat dengan teman Saya, dia pingin transparan, tapi caranya agak keras. Di luar, Saya bilang bukan begitu caranya. Kalau keras enggak akan terlaksana karena yang lain belum siap," ujar Ganjar saat mengunjungi Sekolah Kristen Terang Bangsa di Semarang, Jawa Tengah dalam rangkaian program Gubernur Mengajar, Jumat (6/9/2017).
Sifatnya itu terbawa ketika memimpin Jawa Tengah hingga kini. Ganjar mengatakan, di balik ketegasannya itu, ia mengaku tetap mendengar keluhan masyarakat untuk sejumlah aturan yang hendak diambil.
"Ketika memilih satu jalan jangan pernah ragu kalau yakin jalanmu benar. Tetapi dengarkan suara banyak orang apa sebenarnya yang diinginkan dan menjadi harapan masyarakat," ujar Ganjar.
Ia pun memancing pertanyaan pada para pelajar terkait kasus korupsi, "Kalau masyarakat suka korupsi enggak? Kira-kira Saya mau berantas korupsi, Saya didukung masyarakat enggak? Ya didukung."
Selama empat tahun menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar kerap menemui sejumlah oknum dari instansi tertentu yang melakukan tindakan korupsi.
Seperti saat Ganjar menemukan oknum petugas yang melakukan pungutan liar (pungli) di jembatan timbang yang ada di wilayah Pantai Utara Jawa.
Begitu juga saat Ganjar memergoki adanya pungli yang dilakukan petugas Samsat di daerah Magelang. Kejadian-kejadian tersebut membuat Ganjar kerap "mengamuk." (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ DAVID OLIVER PURBA)