KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta, pemerintah tidak boleh kalah cepat dan kalah gesit dibandingkan lembaga sosial yang bekerja secara sukarela tanpa anggaran negara.
Hal tersebut dikatakan Dedi Mulayadi menyusul kasus Balita bernama Raya. Para relawan Rumah Teduh telah turun tangan menangani kasus balita asal Sukabumi yang meninggal akibat cacingan akut.
Dedi mengatakan, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari provinsi, kabupaten, kota, hingga desa dan RT/RW.
“Ini pembelajaran penting bagi seluruh jajaran pemerintah. Jangan sampai struktur pemerintah yang begitu banyak itu kalah gesit, kalah cepat, dan kalah layanannya oleh lembaga-lembaga sosial yang tidak bergaji dan tidak memiliki anggaran negara,” tegasnya Senin (18/8/2025).
Pada kesempatan itu, Gubernur Dedi juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para relawan Rumah Teduh yang telah turun tangan menangani kasus balita Raya.
“Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan seluruh jajaran aktivis Rumah Teduh yang terus berbuat, memberikan layanan terbaik bagi kepentingan sosial, termasuk menangani masalah Raya,” ujar Dedi,
Baca juga: Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim
Dedi juga menyampaikan permohonan maaf karena pelayanan pemerintah terhadap masyarakat masih belum optimal, termasuk dalam kasus yang menimpa Raya.
“Saya mohon maaf, layanan dari pemerintah belum optimal dan belum mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang sejati,” ucapnya.
Ia menambahkan, keberadaan Rumah Teduh telah memberi inspirasi sekaligus meneduhkan hati masyarakat Jawa Barat.
“Saya mengucapkan terima kasih pada Rumah Teduh yang telah meneduhkan hati masyarakat Jawa Barat,” kata Dedi.
Sebelumnya, kasus balita bernama Raya asal Sukabumi menjadi perhatian publik setelah video kondisi kritisnya viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan tubuh Raya yang dipenuhi cacing gelang hingga membuat publik prihatin.
Kasus ini menimbulkan desakan agar pelayanan kesehatan dan sosial di tingkat desa hingga provinsi diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang.