KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengajak masyarakat untuk meramaikan Alun-alun Majalengka lewat berbagai kegiatan positif dan produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Alun-alun definisinya adalah ruang paling demokratis. Semua orang boleh datang berinteraksi dengan mengikuti aturan yang ada, apalagi ada Jatiwangi Art Factory," ujar Ridwan Kamil.
"Silakan berekspresi di sini, tapi tetap disiplin prokes karena masih pandemi Covid-19," tambahnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (22/4/2021).
Pernyataan tersebut Ridwan Kamil atau Kang Emil sampaikan saat meresmikan pemanfaatan revitalisasi alun-alun Majalengka, Rabu (21/4/2021).
Adapun peresmian itu berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Baca juga: Dinas Pendidikan Bogor Nyatakan Kesiapan PTM dari Prokes hingga Kurikulum
Kang Emil menjelaskan, konsep alun-alun yang kental akan terakota ini direvitalisasi menggunakan anggaran bantuan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sebesar Rp 18 miliar secara bertahap, yakni pada 2019 dan 2020.
"Secara resmi revitalisasi Alun-alun Majalengka menghabiskan dana senilai Rp 18 miliar. Selama dua tahun kami kerjakan dan akhirnya resmi dibuka," katanya.
Oleh karena itu, Kang Emil turut meminta masyarakat agar menjaga kebersihan alun-alun yang berada tepat di depan Kantor Bupati Majalengka tersebut.
Menurutnya, Alun-alun Majalengka saat ini tampak lebih segar dan mempesona dengan dominasi warna khas terakota.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Majalengka, Warga Berbondong Mencobanya di Ruang Terbuka
Lebih lanjut ia menjelaskan, di depan Masjid Al-Imam atau bagian barat alun-alun, terhampar rumput sintetis.
Sementara itu, kata dia, tribun penonton dan tempat berkumpul masyarakat ada di bagian timur alun-alun. Di bagian tengah, terdapat air mancur yang membuat alun-alun tampak lebih indah dan menarik.
"Ruang terbuka ini akan membedakan alun-alun dengan tempat lain, karena di sini ada roh atau jiwa yaitu budaya tanah yang akan menjadi khas terakota dan lainnya," ucap Kang Emil.
Tak hanya itu, pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Majalengka pun difasilitasi dengan menghadirkan gerai di lokasi strategis. Kemudian, ada pula ruang perpustakaan yang representatif.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Petugas Tertibkan PKL di Jalan Danau Sunter Selatan
"PKL diwadahi karena ini adalah contoh inklusivitas ekonomi. Antusiasme masyarakat akan luar biasa, maka tolong di monitor dengan membuat tim khusus pengawas alun-alun. Saya harap, semua menghargai karena kondisi sekarang sedang kurang kondusif," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Majalengka Karna Sobahi menuturkan, kehadiran wajah baru Alun-alun Majalengka akan memfasilitasi warga untuk berekspresi.
Selain sisi hiburan, kata dia, komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga sudah mulai beraktivitas di alun-alun.
"Kehadiran alun-alun ini tentu akan memfasilitasi warga berekspresi, hiburan, area diskusi. Bahkan, ada kelompok ODOJ di rumput sintetis ini," tuturnya.
Baca juga: Polisi Tutup Alun-alun Kabupaten Bandung Selama 2 Hari
Rencananya, lanjut Karna, di area rumput sintetis akan digelar salat Idulfitri 2021. Karna mengatakan, pihaknya sedang menyusun prokes untuk pelaksanaan salat hari raya tersebut.
"Nanti akan dicoba salat Idulfitri di sini dengan prokes yang diatur sedemikian rupa, supaya masyarakat dapat merasakan keindahan alun-alun ini," katanya.
Karna berharap, ruang publik yang berada di jantung Kota Majalengka ini dapat meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat. Terlebih, fasilitas alun-alun ramah untuk penyandang disabilitas.
"Apalagi kalau malam hari semua lampu hidup dan berkelip seperti di Madinah," ucapnya.