Pj Gubernur Heru Tangani Stunting, Persentase Tengkes di Jakarta Turun

Kompas.com - 19/10/2023, 15:40 WIB
A P Sari

Editor

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berfoto bersama pejabat terkait dan peserta Sosialisasi Cegah Stunting dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Selasa (7/5/ 2023).DOK. Pemprov DKI Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berfoto bersama pejabat terkait dan peserta Sosialisasi Cegah Stunting dan Wawasan Kebangsaan di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing, Selasa (7/5/ 2023).

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menjalankan program Percepatan Penurunan Stunting guna menangani masalah kekurangan gizi pada anak-anak di Jakarta. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama multisektor dan program yang secara khusus untuk mengatasi stunting atau tengkes.

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartanto telah mempersiapkan anggaran penanganan khusus stunting melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023. Heru berharap, anggaran ini mampu membiayai program penanganan stunting di ibu kota.

“Mudah-mudahan anggarannya cukup dan dapat memberikan perawatan agar bisa keluar dari masalah stunting. Kami bersama perangkat di tingkat kelurahan juga terus mendata anak yang mengalami stunting untuk ditangani,” kata Heru, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Dalam menjalankan program tersebut, Heru menunjuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan identifikasi sasaran serta intervensi gizi, kesehatan, pendidikan, dan psikososial.

Baca juga: Trotoar Rusak karena Jaringan Utilitas, DPRD Dorong Perhatian Serius Pemprov DKI Jakarta

Selanjutnya, Dinkes Jakarta melakukan pemantauan dan evaluasi, guna membuat penyesuaian serta perbaikan berkelanjutan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, Percepatan Penurunan Stunting dilakukan melalui penggabungan berbagai sektor yang terkait dengan stunting, seperti kesehatan, gizi, sanitasi, pendidikan, dan ekonomi.

Selain itu, Percepatan Penurunan Stunting melibatkan kolaborasi antara berbagai sektor pemerintah, lembaga swasta, organisasi nonpemerintah, serta masyarakat.

“Kerja sama ini memastikan pendekatan yang terkoordinasi dan efektif dalam mengatasi masalah stunting. Tujuan program ini secara signifikan mengurangi tingkat stunting pada anak-anak yang akan berdampak positif pada kesehatan, pendidikan, dan perkembangan mereka secara keseluruhan,” jelas Ani.

Dinkes Jakarta juga membuat dashboard data provinsi yang meliputi data yang ada di seluruh OPD terkait dengan sejumlah langkah strategis. Pertama, dengan identifikasi sasaran untuk mencari anak-anak yang berisiko mengalami stunting.

Baca juga: Hadapi El Nino, Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Berbagai Upaya untuk Pasok Air Bersih 

Kedua, intervensi gizi dengan memberikan makanan tambahan yang kaya nutrisi, suplemen gizi, dan pengawasan serta perkembangan oleh tenaga kesehatan terlatih. Ketiga, intervensi kesehatan yang melibatkan pemberian imunisasi, pengobatan penyakit, infeksi, dan pelayanan kesehatan reproduksi untuk ibu hamil.

Keempat, intervensi pendidikan dan psikologi untuk memberikan dukungan pendidikan kepada orangtua dan keluarga mengenai gizi, perawatan anak, serta perkembangan anak. Program ini juga mencakup stimulasi dan pengembangan anak secara psikososial guna mendorong perkembangan kognitif serta emosional yang sehat.

“Pada intinya, program ini dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor dan tingkat, mulai dari pemerintah pusat hingga masyarakat lokal, dengan tujuan utama untuk mengurangi stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak,” papar Ani.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Heru telah menambah anggaran penanganan stunting. Ia mempersiapkan anggaran sebesar Rp 3,53 triliun dan sudah terealisasi sebanyak Rp 1,6 triliun.

Baca juga: Dukung Pemprov DKI Jakarta Siapkan Kebutuhan Rumah, Sarana Jaya Konsisten Bangun Hunian Terjangkau

Anggaran tersebut digunakan untuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting dan pemberian bantuan berupa pangan bersubsidi sebesar Rp 794.996.620.661 pada Agustus 2023.

Pangan bersubsidi tersebut berupa daging ayam sebanyak 3.091.920 ekor, daging sapi (3.041.994 kilogram), ikan (2.272 ekor), telur ayam (3.142.851 tray), beras (3.321.296 pak/lima kilogram), dan susu UHT/Ultra High Temperature (2.398.258 karton).

Berdasarkan hasil pengukuran hingga Agustus 2023, ada 22.823 balita di Jakarta yang mengalami stunting. Dari jumlah itu, sebanyak 9.459 balita atau 41,4 persen telah ditangani masalah gizinya.

Sementara itu, terdapat 11.155 balita atau 48,9 persen yang tertangani dan lulus, sehingga tidak termasuk lagi ke dalam status balita stunting

Pemprov DKI Jakarta juga menggencarkan sosialisasi pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di lima wilayah administratif dan satu kabupaten. Sosialisasi ini dilakukan melalui media sosial milik Pemprov DKI Jakarta, Bus Sekolah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), seperti di MRT, LRT, dan TransJakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pembangunan Rusun, Solusi Hunian Nyaman di Lahan Terbatas

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, tingkat prevalensi stunting DKI Jakarta berada di angka 14,8 persen dan 21,6 persen secara nasional. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD), Pemprov DKI Jakarta menargetkan tingkat prevalensi sebesar 13,7 persen.

Di Jakarta, Heru  mengawal sejumlah inovasi yang dilakukan Dinkes dan OPD terkait. Misalnya, dengan mengembangan website penanganan stunting, stunting.jakarta.go.id, untuk mempermudah pelaksanaan program.

Dilanjutkan dengan Cegah Stunting Anak Indonesia (Centing Nasi), Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting Jakarta Selatan (Go Tuntas JS), Balita Binaan Kodim, dan Taman Safari yang telah mendapatkan Government Awards dari Kementerian Dalam Negeri, sebagai tindakan preventif agar anak terbebas dari stunting.

Tepat solusi atasi stunting di Jakarta

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkunjung ke Puskesmas Pekoja 1, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Rabu (11/10/2023).DOK. Pemprov DKI Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkunjung ke Puskesmas Pekoja 1, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Rabu (11/10/2023).

Masalah stunting yang terjadi di Indonesia telah menjadi fokus pemerintah. Sejumah program dan pendataan pun dilakukan, agar anak-anak yang berpotensi mengalami stunting dapat diberikan penanganan yang tepat.

Baca juga: Beri Diskon 5 Persen untuk Pembayaran PBB, Pemprov DKI Jakarta Ingin Masyarakat Memanfaatkannya

Meski tingkat prevalensinya lebih rendah dibanding daerah lain, anak-anak yang tinggal di kota besar seperti Jakarta juga memiliki risiko stunting yang sama.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Budi Haryanto menyatakan, masalah stunting di perkotaan disebabkan kecenderungan orangtua yang lebih sibuk, sehingga tidak dapat memantau pertumbuhan anak dengan maksimal.

“Meski akses ke fasilitas kesehatan dekat dan (orangtua)  mampu secara ekonomi, tidak serta-merta anak-anak di kota bebas stunting,” kata Budi, seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (10/4/2023).

Ia melanjutkan, masalah stunting di kota bisa berbeda dengan di desa. Selain soal gizi, penyebab stunting dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sosial ekonomi. Oleh karena itu, Budi berharap agar penanganan stunting di kota bisa mencakup semua aspek.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan Pembebasan Pajak, Simak Aturannya

“Selain asupan gizi, ada banyak faktor. Tidak cukup dengan memberi asupan makanan yang bergizi bagi ibu dan anak, tetapi juga mengatasi masalah pencemaran lingkungan, termasuk di kawasan perkotaan,” terang Budi.

Lebih lanjut, Budi mengingatkan, perlu ada perbaikan lingkungan untuk mendukung kesehatan masyarakat. Menurutnya, cara ini dapat menjadi intervensi dalam penurunan angka stunting.

“Variabel penyebab stunting di setiap wilayah akan berbeda, sehingga intervensi yang dilakukan bisa berbeda pula. Sekitar 70 persen penyebab stunting ditentukan oleh faktor fisik atau infrastruktur, sementara faktor gizi dan imunisasi hanya menyumbang 30 persen,” ungkap Budi.

Bicara soal lingkungan yang sehat, Pemprov DKI Jakarta juga melaksanakan Program Bebenah Kampung dan Bedah Rumah melalui kerja sama dengan sejumlah pihak.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tambah 100 Bus Listrik Tahun Ini

Program tersebut dilakukan dengan revitalisasi rumah agar layak huni, yang dilengkapi dengan prasarana serta sanitasi yang lengkap. Cara ini diharapkan dapat mendorong kesehatan masyarakat, sehingga berimbas terhadap penurunan stunting. (Rindu Pradipta Hestya)

Terkini Lainnya
IMM: Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Data Penerima KJMU, Bukan Pencabutan
IMM: Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Data Penerima KJMU, Bukan Pencabutan
Jakarta Maju Bersama
Atasi Pencemaran Udara, Pemprov DKI Pertegas Komitmen untuk Perluas Kawasan Rendah Emisi di Jakarta
Atasi Pencemaran Udara, Pemprov DKI Pertegas Komitmen untuk Perluas Kawasan Rendah Emisi di Jakarta
Jakarta Maju Bersama
Fraksi PDI-P Nilai Positif Kinerja Pj Gubernur Heru Pimpin Jakarta
Fraksi PDI-P Nilai Positif Kinerja Pj Gubernur Heru Pimpin Jakarta
Jakarta Maju Bersama
Transformasi Layanan Kesehatan Digital, Dinkes Jakarta Optimalkan JakSehat
Transformasi Layanan Kesehatan Digital, Dinkes Jakarta Optimalkan JakSehat
Jakarta Maju Bersama
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat
DSDA Jakarta Dukung Percepatan SPAM Jatiluhur I untuk Penuhi Kebutuhan Air Baku Masyarakat
Jakarta Maju Bersama
Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan
Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan
Jakarta Maju Bersama
Pindah Sementara ke Gedung KNPI, Dispora Jakarta: Kami Tidak Akan Mengambil Alih
Pindah Sementara ke Gedung KNPI, Dispora Jakarta: Kami Tidak Akan Mengambil Alih
Jakarta Maju Bersama
Tingkatkan Layanan untuk Pelanggan, PAM Jaya Siapkan Hotline Center 24 Jam
Tingkatkan Layanan untuk Pelanggan, PAM Jaya Siapkan Hotline Center 24 Jam
Jakarta Maju Bersama
Setelah Tak Lagi Menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta Optimis Menuju Kota Global
Setelah Tak Lagi Menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta Optimis Menuju Kota Global
Jakarta Maju Bersama
Spanduk Pj Gubernur Heru Terpasang di Setiap Sudut Ibu Kota, Ketum PITA: Tidak Ada yang Salah
Spanduk Pj Gubernur Heru Terpasang di Setiap Sudut Ibu Kota, Ketum PITA: Tidak Ada yang Salah
Jakarta Maju Bersama
Dukung Kreativitas Generasi Milenial, Pj Gubernur Heru Hadiri Acara Musik dan Pameran Kesenian di TIM
Dukung Kreativitas Generasi Milenial, Pj Gubernur Heru Hadiri Acara Musik dan Pameran Kesenian di TIM
Jakarta Maju Bersama
Gencar Menata Kelurahan dan Kecamatan, Jakarta Jadi Lebih Sedap Dipandang Mata
Gencar Menata Kelurahan dan Kecamatan, Jakarta Jadi Lebih Sedap Dipandang Mata
Jakarta Maju Bersama
Bersama Mabes Polri, Sarana Jaya Bantu Sediakan Hunian untuk Anggota dan PNS Polri
Bersama Mabes Polri, Sarana Jaya Bantu Sediakan Hunian untuk Anggota dan PNS Polri
Jakarta Maju Bersama
DSDA Jakarta Dorong Program Sanitasi Berkelanjutan demi Kesehatan Masyarakat
DSDA Jakarta Dorong Program Sanitasi Berkelanjutan demi Kesehatan Masyarakat
Jakarta Maju Bersama
Sosialisasi UU Pemilu kepada Masyarakat, Kesbangpol DKI Genjot Partisipasi Pemilu 2024
Sosialisasi UU Pemilu kepada Masyarakat, Kesbangpol DKI Genjot Partisipasi Pemilu 2024
Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke