KOMPAS.com – Setahun sudah Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono memimpin Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Selama kepemimpinannya, Heru telah melanjutkan langkah-langkah agar pembangunan Jakarta terus berjalan dan mengatasi masalah yang kerap terjadi di Ibu Kota.
Salah satu yang menjadi fokus Heru adalah mengatasi masalah banjir yang hampir selalu terjadi saat musim hujan. Langkah yang dilakukan Heru adalah dengan membangun waduk dan memperbaiki tanggul di sejumlah daerah di Jakarta.
Heru menugaskan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kapasitas saluran air dan pembuatan konstruksi pintu air, agar aliran debit banjir tidak terhambat.
“Di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, misalnya, dilakukan pembangunan saluran baru, pemasangan pintu air, dan normalisasi saluran air. Begitu pula di Gandaria, Jakarta Selatan, dengan pembangunan kolam penampungan air di bawah jalan dan perbaikan saluran air menuju ke rumah pompa eksisting,” kata Heru dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Ketika Masa Jabatan Heru Budi Diperpanjang dan Janji Benahi Jakarta...
Pada masa kepemimpinan Heru pula, Sodetan Ciliwung akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, akhir Juli 2023 lalu.
“Kehadiran Sodetan Ciliwung diharapkan dapat memitigasi banjir di Jakarta, khususnya di wilayah yang dialiri Sungai Ciliwung. Beberapa tanggul di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat pun diperbaiki untuk menyiasati banjir yang kerap terjadi di daerah ini,” ungkap Heru, Selasa (17/10).
Sementara itu, untuk mengatasi banjir rob, Heru melanjutkan pembangunan tanggul pengaman pantai bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun Proyek Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A juga tengah dikerjakan dengan target 37 kilometer hingga 2027.
Selain mengatasi banjir, Heru juga meminta seluruh jajarannya, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota, untuk menyelesaikan masalah sampah di wilayahnya masing-masing. Ia meminta Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup dapat menghadirkan inovasi pengelolaan sampah rumah tangga.
Baca juga: Diperpanjang sebagai Pj Gubernur DKI, Heru Budi Janji Selesaikan Masalah Macet hingga Sampah
Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif refuse derived fuel (RDF), seperti yang dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
“RDF dapat dimanfaatkan sebagai pengganti batu bara yang masih menjadi bahan bakar utama dalam produksi semen,” papar Heru.
Dengan fasilitas ini, sebanyak 2.000 ton sampah dapat diolah menjadi 700 ton RDF per hari. RDF juga akan diaplikasikan di TPS Rorotan, Jakarta Utara, yang bakal dibangun.
Untuk menangani masalah kemacetan di Jakarta, Heru melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan melanjutkan pengembangan sistem integrasi moda transportasi publik dan meningkatkan pelayanan kepada penggunanya.
Keseriusan itu dibuktikan dengan rencana pembangunan MRT Koridor Timur-Barat dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Koridor ini akan melayani rute Cikarang-Jakarta-Balaraja dan Tomang-Medan Satria. Tak cuma mengatasi kemacetan, tujuan pembangunan ini untuk menghadirkan transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau.
“Untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, kami terus berupaya meningkatan keselamatan dan kenyamanan transportasi publik, serta pemberian subsidi transportasi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden ini.
Selain mendukung rencana pengembangan MRT, Heru juga membantu integrasi transportasi antarkota terealisasi, dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Terkait masalah polusi udara Jakarta, Heru bertindak cepat dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, dan stakeholders terkait.
Baca juga: Jabatan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI Diperpanjang
“Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan peneguran kepada beberapa perusahaan yang diduga menjadi penyebab polusi di Jakarta. Adapun Dinas Kesehatan DKI Jakarta mempersiapkan layanan kesehatan selama 24 jam, menyusul meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," ujar Heru.
Untuk penataan permukiman, Heru melaksanakan Program Bebenah Kampung dan Bedah Rumah melalui sinergi dengan sejumlah pihak. Sebagai contoh, kerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam pelaksanaan Program Bebenah Kampung yang dilaksanakan di Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Penataan permukiman juga dilakukan di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Nantinya, program ini akan dilanjutkan ke wilayah lain untuk penataan permukiman lebih baik dan merata. Dengan upaya ini, masyarakat berkesempatan mendapat lingkungan yang lebih sehat.
“Revitalisasi rumah agar layak huni dengan prasarana serta sanitasi yang lengkap akan mendorong kesehatan masyarakat, khususnya dalam penurunan stunting,” ucap Heru.
Baca juga: Heru Budi Tebar Senyum Jelang Terima SK Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur
Terkait masalah kesehatan, Heru berfokus pada upaya penurunan stunting. Pemprov DKI Jakarta telah melakukan intervensi selama dua minggu sekali dengan memberikan makanan sehat, susu, dan pemeriksaan kesehatan.
Pemprov DKI Jakarta juga melaksanakan Gerakan Aksi Bergizi di sekolah dengan pemberian tablet penambah darah. Lalu bersama dinas terkait melakukan sosialisasi data stunting, pengawasan, pemberian gizi kepada ibu hamil, dan anak baru lahir hingga usia 23 bulan.
“Pemprov DKI melakukan pula pengecekan fasilitas dan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas agar berjalan dengan baik. Masyarakat dapat mengakses informasi tentang penanganan stunting melalui situs stunting. jakarta.go.id.,” jelas Heru.
Tenaga kesehatan pun diminta memantau pertumbuhan dan perkembangan balita serta pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil, agar angka stunting terus menurun.
Melalui upaya-upaya tersebut, persentase stunting di Jakarta kini berada di angka 5,4 persen. Sementara, di tingkat nasional, prevalensinya berada di angka 14 persen pada 2022.
Baca juga: Jabatan Sebagai Pj Gubernur Segera Berakhir, Heru Budi: Kalau Diperpanjang Ya Silakan...
Di sisi lain, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Heru berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di Jakarta. Cara ini dilakukan dengan merevitalisasi pasar tradisional guna meningkatkan daya beli masyarakat.
Langkah tersebut didukung dengan pengawasan distribusi pangan bersubsidi, monitoring harga, dan menjaga ketersediaan stok pangan di pasar. Heru pun bekerja sama dengan daerah penghasil komoditas, demi kelancaran pasokan bahan pangan ke Jakarta.
Selain ketersediaan pangan, Heru berfokus pula pada progres dan strategi mengatasi kemiskinan ekstrem di Jakarta.
“Kami menargetkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan hingga nol persen pada 2024 melalui Program Intervensi Kemiskinan Terpadu,” tegasnya.
Dalam pelaksanaannya, Heru menugaskan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan validasi dan pemutakhiran data agar tepat sasaran. Fokus program ini mengurangi beban pengeluaran keluarga tidak mampu melalui bantuan atau layanan sosial.
Baca juga: Kinerja Selama Setahun Dikritik Anggota Legislatif, Heru Budi: Dia Berarti Memperhatikan Saya
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diadakan pada Maret hingga September 202, tingkat kemiskinan Jakarta telah menurun, yaitu dari 4,69 persen per Maret 2022 menjadi 4,4 persen per Maret 2023. Adapun tingkat kemiskinan ekstrem turut menurun dari 0.89 persen pada Maret 2022 menjadi 0,66 persen pada September 2022.
Heru juga membuktikan dedikasinya dalam membangun Jakarta dengan berhasil membawa Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik kategori Jawa dan Bali.
Jakarta terbukti mampu menjaga laju inflasi dengan year on year (yoy) sebesar 2,93 persen pada Agustus 2023. Angka ini bahkan lebih rendah daripada laju inflasi nasional yang mencapai 3,27 persen. Melalui prestasi ini, Pemprov DKI Jakarta menerima insentif fiskal sebesar Rp 10.171.644.000 yang dialokasikan untuk subsidi pangan murah.
Di bawah kepemimpinan Heru, Pemprov DKI Jakarta sukses menggelar perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN. Dengan bersinergi dengan berbagai pihak, gelaran KTT ke-43 ASEAN dapat berlangsung dengan aman.
Baca juga: Piala Dunia U-17 Tinggal Menghitung Hari, Heru Budi Gencar Promosi
Keberhasilan itu tak lepas dari koordinasi dengan dinas-dinas terkait demi kelancaran acara, seperti rekayasa lalu lintas, pembenahan jalur infrastruktur, perawatan taman, dan revitalisasi trotoar. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mengupayakan peningkatan kebersihan, penataan lingkungan, serta penyiagaan petugas kesehatan di beberapa lokasi.
“Dengan suksesnya penyelenggaraan event internasional itu, diharapkan dapat menjadi akselerasi Jakarta menjadi Kota Global,” pungkasnya. (Rindu Pradipta Hestya)