3 Strategi Pemprov DKI dalam Mengelola Sampah Jakarta

Kompas.com - 08/11/2019, 20:14 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, pengelolaan sampah di DKI Jakarta menjadi persoalan pelik yang tidak kunjung terselesaikan. Jumlah sampah di Ibu Kota pun tiap tahun makin menggunung.

Diperkirakan, pada 2025 jumlah sampah rumah tangga dan sejenisnya di Ibu Kota dalam setahun berpotensi mencapai 3,2 juta ton.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merumuskan tiga Kegiatan Strategis Daerah ( KSD) untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah, baik secara jangka pendek, menengah, dan panjang

Adapun tiga KSD tersebut adalah Pengurangan Sampah di Sumber, Optimalisasi TPST Bantargebang, dan Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF).

Pengurangan sampah

Dalam KSD ini pengurangan sampah di sumbernya dijalankan melalui kegiatan Sampah Tanggungjawab Bersama (Samtama) melalui Rukun Warga ( RW) percontohan.

Pada tahap awal, sebanyak 22 RW menjadi pelopor program ini. Nantinya, gerakan ini akan direplikasi ke seluruh RW se-Jakarta.

“Bapak dan ibu memulai sesuatu yang baru. Di Jakarta ada 2.927 RW, yang berkumpul hari ini hanya 22 RW. Jumlahnya masih kecil, tapi jangan remehkan jumlah yang kecil,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/8/2019).

Sosialisasi, pembinaaan, pendampingan, dan fasilitas untuk membuat warga Jakarta semakin masif dalam mengurangi sampah merupakan outcome KSD Pengurangan Sampah.

Optimalisasi TPST Bantargebang

Untuk optimalisasi TPST Bantargebang Pemprov DKI bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang sekarang sudah beroperasi.

Pengolahan sampah dengan teknologi termal ini menggunakan sampah lama dari landfill (landfill mining) untuk dijadikan bahan bakar alternatif (Refused Derived Fuel) indusri semen. Bahan bakar alternatif dari sampah ini setara dengan nilai kalor batubara muda.

Cara tersebut dapat memperpanjang masa manfaat TPST Bantargebang. Pasalnya, jika tanpa dilakukan langkah-langkah mitigasi ini, TPST Bantargebang diperkirakan tidak bisa menampung sampah lagi pada 2022.

Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF)

Outcome dari KSD ini adalah agar Jakarta tidak tergantung kepada TPA di luar Jakarta. Oleh karena itu, Pemprov DKI menargetkan empat unit ITF yang tersebar di dalam Kota Jakarta.

ITF pertama, yaitu ITF Sunter dengan kapasitas 2.200 tpd sampah. Tahun lalu sudah dilakukan ground breaking pembangunan proyek tersebut, dan ditargetkan beroperasi pada 2022.

Dengan adanya ITF Nantinya, TPST Bantargebang hanya akan menampung residu pengolahan sampah di dalam kota.

“Saat ini proses eksekusi KSD tersebut sudah berjalan. Salah satunya, kita dapat melihat, pengelolaan TPST Bantargebang sudah jauh lebih baik dalam 1-2 tahun terakhir,” tegas Anies.

Dengan KSD diharapkan, sampah rumah tangga dan sejenisnya di DKI berkurang hingga 30 persen pada 2025.

Terkini Lainnya
Dukung Mobilitas Warga, Pemprov DKI Terus Kembangkan Transjabodetabek

Dukung Mobilitas Warga, Pemprov DKI Terus Kembangkan Transjabodetabek

Jakarta Maju Bersama
Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital

Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital

Jakarta Maju Bersama
Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito

Perbaiki Ruang Ekologi Berkelanjutan, Jakarta Modernisasi Tata Air di Kawasan Barito

Jakarta Maju Bersama
Taman Bendera Pusaka Siap Hijaukan Jaksel, Jadi Oase di Tengah Zona Bisnis

Taman Bendera Pusaka Siap Hijaukan Jaksel, Jadi Oase di Tengah Zona Bisnis

Jakarta Maju Bersama
Cegah Kebakaran, Pemprov DKI Luncurkan GEMPAR

Cegah Kebakaran, Pemprov DKI Luncurkan GEMPAR

Jakarta Maju Bersama
Aktivasi Taman 24 Jam, Ruang Interaksi Sosial di Tengah Hiruk Pikuk Jakarta

Aktivasi Taman 24 Jam, Ruang Interaksi Sosial di Tengah Hiruk Pikuk Jakarta

Jakarta Maju Bersama
Warga Kampung Bayam Lega, Siap Tempati Hunian Baru HPPO JIS

Warga Kampung Bayam Lega, Siap Tempati Hunian Baru HPPO JIS

Jakarta Maju Bersama
Repons Publikasi LHKPN oleh KPK, Pramono Anung: Transparansi Agar Masyarakat Ikut Mengawasi

Repons Publikasi LHKPN oleh KPK, Pramono Anung: Transparansi Agar Masyarakat Ikut Mengawasi

Jakarta Maju Bersama
Makin Dekat Warga, Aplikasi JAKI Punya 11 Fitur Baru

Makin Dekat Warga, Aplikasi JAKI Punya 11 Fitur Baru

Jakarta Maju Bersama
Pemprov DKI Gratiskan Transum untuk 15 Golongan, Pengamat: Bantu Pangkas Ongkos Bepergian

Pemprov DKI Gratiskan Transum untuk 15 Golongan, Pengamat: Bantu Pangkas Ongkos Bepergian

Jakarta Maju Bersama
Jakarta Job Fair Tuai Apresiasi

Jakarta Job Fair Tuai Apresiasi

Jakarta Maju Bersama
Sekolah Swasta Gratis, Warga Ucapkan Terima Kasih

Sekolah Swasta Gratis, Warga Ucapkan Terima Kasih

Jakarta Maju Bersama
Upaya Pemprov DKI Siapkan Generasi Penerus untuk Masa Depan Jakarta Lebih Baik

Upaya Pemprov DKI Siapkan Generasi Penerus untuk Masa Depan Jakarta Lebih Baik

Jakarta Maju Bersama
Banjir Jakarta: Perlu Penanganan Menyeluruh dan Kolaborasi Lintas Daerah

Banjir Jakarta: Perlu Penanganan Menyeluruh dan Kolaborasi Lintas Daerah

Jakarta Maju Bersama
Gercep Tangani Banjir, Pemprov DKI Diapresiasi Pengamat

Gercep Tangani Banjir, Pemprov DKI Diapresiasi Pengamat

Jakarta Maju Bersama
Bagikan artikel ini melalui
Oke