KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menggelar Pasar Murah menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan di depan Kantor Gubernur, Minggu (16/11/2025).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemprov Bali untuk mengendalikan inflasi serta menyikapi fluktuasi harga pada momen tertentu, termasuk menjelang hari raya.
Gubernur Bali Wayan Koster yang hadir meninjau kegiatan itu bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Bali Putri Suastini Koster, mengatakan pasar murah mendapat respons positif dari masyarakat.
“Masyarakat antusias berbelanja. Saya kira ini sangat membantu karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Ini juga menjadi bagian dari upaya kami mengendalikan inflasi,” ujar Koster dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (17/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster dan Putri Koster turut memborong 100 cup kopi dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) penyandang disabilitas Difel Cafe Gantari Jaya, serta 25 cup kopi dari UMKM lainnya. Seluruh kopi tersebut dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Baca juga: Wamen Investasi dan Gubernur Koster Bahas Penertiban PMA dan Penguatan Layanan Perizinan
Putri Koster juga menggelar kuis bertema program Pemprov Bali, dengan hadiah paket kebutuhan hari raya bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gantari Jaya I Nyoman Juniartha menyampaikan terima kasih atas perhatian tersebut.
Ia menjelaskan, Difel Cafe menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas tetap mampu berkarya secara mandiri. Selain menjual kopi, kelompok ini juga mengolah ampas kopi mesin barista menjadi dupa.
“Yang dipakai bukan endapan kopi setelah diminum, tapi ampas yang dihasilkan mesin barista. Ini sudah kami diskusikan dengan pemuka agama,” jelas Juniartha.
Putri Koster mengapresiasi kreativitas para difabel dan berharap usaha mereka terus berkembang. Ia juga mengingatkan agar proses pembuatan dupa menghindari penggunaan bahan kimia demi menjaga kesehatan.
Baca juga: Gubernur Koster Akui Kelemahan Pengawasan Tata Ruang Bali, Umumkan Langkah Bersih-bersih
Sebagai informasi, pasar murah tahun ini melibatkan 50 UMKM binaan Pemprov Bali, Bank Indonesia (BI), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Beragam kebutuhan hari raya ditawarkan, mulai dari canang, buah-buahan, daging, telur, hingga busana adat. Dari produk-produk yang dijual, canang ceper menjadi primadona karena dijual dengan harga miring, yakni Rp 157 untuk 15 buah.