TRENGGALEK, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengutamakan kepastian logistik bisa terdistribusi ke lokasi-lokasi terdampak bencana. Besar kemungkinan pada hari pertama banjir masyarakat terdampak musibah tersebut belum mempersiapkan kebutuhan makanan hingga beberapa hari ke depan.
"Kami bagi beberapa dapur umum dan makanan siap saji. Yang cepet saja dulu supaya warga bisa sarapan," kata Nur Arifin di lokasi banjir, Jumat (8/3/2019).
Menurut dia, kondisi ketinggian banjir sudah surut. Namun demikian, dia juga mendapatkan laporan bahwa masih ada beberapa titik yang ketinggian airnya cukup dalam. Untuk itu pihaknya masih terus memantau beberapa wilayah tersebut dan memastikan kondisi masyarakatnya.
"Ada yang terkena longsor juga, termasuk memantau wilayah sampai yang paling jauh di wilayah Panggul," ujar Nur Arifin.
Nur Arifin mengatakan untuk sementara ini pihaknya masih belum memiliki rencana penanganan atau antisipasi jangka panjang terkait musibah banjir di Trenggalek. Dia berharap keberadaan bendungan besar yakni tugu dan bagong nantinya bisa dimanfaatkan sebagai pengendali banjir.
Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji keberadaan tempat-tempat penampungan air. Harapannya, luapan air dari sungai besar tidak langsung ke permukiman warga melainkan masuk ke dalam bunker atau penampungan tersebut.
"Kalau debit sudah surut, air tersebut bisa diolah menjadi air layak konsumsi. Tapi, ini memang masih sekadar konsep. Kita lihat nanti apa penyebab banjir yang selama ini terjadi,” terangnya.
Seingat Nur Arifin, tidak setiap tahun banjir melanda kota keripik tempe itu. Dia belum bisa memastikan penyebab banjir tersebut, baik akibat curah hujan atau memang ada persoalan dengan pengairan yang harus lebih ditingkatkan.
Terkait musibah banjir tersebut pihaknya akan bersurat kepada gubernur agar diteruskan kepada pemerintah pusat. Menurut dia hal itu penting, karena ada harapan daerah kepada pemerintah provinsi untuk membantu pemulihan dampak bencana.
"Misalnya infrastruktur, bantuan makanan dan yang lain-lainnya. Kami juga membuka diri bagi relawan yang ingin berampati kepada para korban bencana alam," katanya.
Pihaknya bersyukur dampak banjir tidak begitu besar. Sejumlah komoditas pertanian diyakini masih bisa panen, begitu juga aktivitas perkantoran bisa berjalan lancar mulai hari ini. Tidak ada arsip atau dokumen yang terdampak musibah banjir.
"Kebetulan hari ini libur, bisa dibersikan, besok tetap bisa dilakukan pelayanan," paparnya.