KOMPAS.com – Kepala Lurah Sampangan, Gajahmungkur, Kota Semarang, Supono, hanya terdiam tatkala ditegur oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi perihal ruang laktasi atau menyusui yang tak layak di Kantor Kelurahan tersebut.
"Kalau ruang laktasi ya harus yang bersih, jangan malah seperti gudang," kata Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu sambil geleng-geleng kepala ketika melakukan inspeksi mendadak ( sidak) pada Kamis (21/6/2018) di Kantor Kelurahan Sampangan.
Menurut Hendi, ruang laktasi merupakan fasilitas yang amat penting sebagai penunjang pelayanan kepada masyarakat di Kota Semarang.
Oleh sebab itu, Hendi terus mendorong agar setiap kantor kelurahan di Kota Semarang menyediakan fasilitas senyaman mungkin bagi ibu menyusui.
(Baca: Lagi, Kota Semarang Berpredikat sebagai Kota Sehat)
Upaya tersebut memang merupakan salah satu program Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan standardisasi pelayanan.
"Mulai tahun lalu kantor-kantor Kelurahan di Kota Semarang kita buat standardisasinya, mulai dari kebersihannya sampai fasilitas-fasilitas penunjang pelayanannya. Kondisi yang seperti ini menjadi catatan penting," jelas Hendi.
Kantor Kelurahan Sampangan menjadi salah satu tempat yang disidak oleh Hendi pada hari pertama kerja setelah libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H.
Di samping memeriksa kondisi kantor-kantor pelayanan Pemerintah Kota Semarang, Hendi juga mengecek daftar kehadiran pegawai.
(Baca: Pelayanan Publik di Kota Semarang Dinilai Memuaskan)
Hasilnya, ia tidak mendapati satu pun pegawai yang absen pada hari pertama masuk kerja itu.
Sidak tersebut, kata politisi PDI Perjuangan itu, telah menjadi rutinitas tahunan setiap usai libur panjang, termasuk Lebaran. Hal ini ia lakukan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Tapi menurut saya yang terpenting adalah kualitas, bukan kuantitasnya. Jadi, percuma juga kalau masuk semua, tapi pelayanannya masih setengah-setengah," tuturnya.