Tiongkok Jajaki Kerjasama Wisata Religi dengan Semarang

Kompas.com - 12/07/2017, 11:41 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com - Kota  Jianyang, Tiongkok menjajaki kerja sama bidang pariwisata dengan Kota Semarang. Tiongkok tertarik karena ibu kota Jawa Tengah itu memiliki wisata religi dalam Klenteng Sam Poo Kong.

Tiongkok, terutama Jianyang mempunyai kaitan sejarah dengan Semarang. Laksamana Cheng Ho pernah singgah di Semarang dan mendirikan klenteng yang berdiri hingga sekarang.

Dua orang utusan Kota Jianyang pada Selasa (11/7/2017) menemui Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk membahas peluang kerja sama dua kota. Utusan delegasi Kota Jianyang dipimpin oleh Jianyang City Party Secretary, Yang Xin Qiang.

"Mudah-mudahan, antara pemerintah Semarang dan Jianyang bisa menjalin kerja sama. Kerja sama dimulai dari bidang pariwisata," kata Xin Qiang.

Xin Qiang mengatakan, kedatangannya di Semarang untuk membicarakan potensi kerja sama Pariwisata. Kota Semarang dan Tiongkok memiliki kedekatan, salah satunya berkat Laksamana Cheng Ho.

“Semarang dan Jianyang sama-sama punya tempat wisata yang menarik,” ujar Xin Qiang.

Wali Kota Hendrar Prihadi menyambut minat Tiongkok untuk bekerja sama soal wisata religi. Pemerintah Kota Semarang juga diminta berkunjung ke Jianyang pada November mendatang. Hendrar Prihadi berencana mengajak sejumlah pengusaha dalam kunjungan balasan tersebut.

"Ya nanti dalam kunjungan balik, kami akan ajak beberapa pengusaha Semarang,” ujarnya.

Iwan Susanto, pemilik usaha Kopi Luwak yang ikut dalam pertemuan itu menyambut baik adanya tawaran kerja sama bidang pariwisata. Sehingga, pasar pariwisata Semarang di luar negeri bisa terbuka.

"Kerja sama dapat membuka pasar yang lebih luas. Di Tiongkok market-nya sangat besar," kata Iwan.

Dalam kunjungan balasan ke Jianyang, para pengusaha Semarang akan membawa produk asli kota itu. Kerja sama bidang pariwisata diyakini akan berdampak baik terhadap dunia usaha.

“Banyak orang Tiongkok yang penasaran dengan Laksamana Cheng Ho dan tempat wisata di Semarang. Nantinya kami akan meminta tempat di salah satu destinasi wisata di Jianyang, untuk mengenalkan tempat wisata dan produk Kota Semarang,” ujarnya.

Beberapa negara juga telah berminat kerja sama antar-kota dengan Semarang, antara lain Kota Split Kroasia, Kota Ulsan Korea Selatan dan Kota Nanjing, Tiongkok.

Kota Semarang mempunyai wisata religi yang cukup melimpah. Antara lain, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Agung Semarang, Gereja Blenduk, Klenteng Sam Po Kong, Vihara Budha Watu Gong, hingga Pura Girinata.

Selain wisata rumah ibadah, wisata lain di Semarang juga berkembang pesat. Kota Semarang juga memiliki kota tua, dengan sejumlah ikon yaitu Lawang Sewu, dan Kota Lama. Sementara wisata edukasi ada di Taman Margasatwa, Taman Lele, hingga Museum Mandala Bhakti (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com