KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak menekankan pentingnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menjadi perintis penerapan Big Data.
“Saya yakin jika Pemprov Jatim menjadi yang terdepan dalam menerapkan teknologi informasi terbaru, akan semakin cepat untuk mewujudkan smart society,” kata Emil (sapaan akrab Emil Dardak) dalam keterangan tertulis (8/1/2020).
Ia melanjutkan, smart society berarti masyarakat yang semakin maju dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Emil pun berharap Big Data dapat menjadi terobosan untuk memanfaatkan potensi penerapan kecerdasan buatan dengan melimpahnya ketersediaan data.
Baca juga: Ini Refleksi Emil Dardak Pimpin Jatim Bersama Khofifah pada 2019
“Kami akan bergerak menuju analisis data lintas sektoral. Contohnya, data kemiskinan dari dinas sosial akan bisa dianalisis dengan data kesehatan dan data pendidikan,” kata dia.
Menurut Wagub Jatim, proyek Big Data itu tak lepas dari komitmen Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa.
Ia pernah menyatakan komitmen tersebut di rapat paripurna DPRD dalam penyampaian visi dan misi Gubernur, Senin (18/2/2019) lalu.
Kala itu, Khofifah mengatakan, pihaknya akan mewujudkan penggunaan Big Data untuk mempertahankan formulasi kebijakan Pemprov Jatim.
Baca juga: Mengenal Darurat Bencana Hidrometeorologi yang Ditetapkan Khofifah di Jawa Timur
Pada kesempatan itu, ia pun menunjuk Emil untuk turut fokus mengawal pengembangan Big Data.
Sampai akhir tahun 2019 lalu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemprov Jatim fokus melakukan pematangan fondasi sistem Big Data dengan melaksanakan integration testing.
Emil juga mengatakan jika proyek Big Data sebenarnya sudah mulai dirintis pada pemerintahan era Pakde Karwo-Gus Ipul.
Lalu pada 2019, pemerintahan Khofifah-Emil melanjutkannya dengan fokus pada pematangan fondasi Big Data, salah satunya dengan mengembangkan Data Lake.
“Data Lake ibaratnya wadah untuk menanam hidroponik. Kalau media tanamnya tidak tepat, diberi bibit juga tidak akan tumbuh,” kata dia.
Wagub Emil melanjutkan, saat ini pihaknya fokus membenahi wadah tanamnya, yaitu Data Lake tersebut.
Baca juga: Jokowi: Negara Lain Sudah Bicara Big Data, Kita Stunting Belum Selesai
“Sehingga saat disemai dengan bibit data-data yang bervariasi format dan sumbernya, kita bisa memanfaatkan kecerdasan buatan untuk melakukan analisis,” kata dia.
Ke depan, imbuh Emil Dardak, Big Data akan mulai diuji coba untuk menganalisis data berbasis machine learning dan data mining yang merupakan bentuk pemanfaatan kecerdasan buatan.
Metode itu akan memungkinkan unstructured data query, di mana bentuk data dalam format yang bervariasi seperti data visual, artikel berita, dapat turut digali atau di-crawling.